Jumat, 22 Januari 2016

profile Ronaldo Luís Nazário de Lima

Ronaldo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ronaldo
Ronaldo-14-05-2013.jpg
Ronaldo di 2013
Informasi pribadi
Nama lengkap Ronaldo Luís Nazário de Lima
Tanggal lahir 18 September 1976 (umur 39)
Tempat lahir Rio de Janeiro, Brasil
Tinggi 183 sentimetre (6 ft 0 in)
Posisi bermain Penyerang
Karier junior
1986–1989 Tennis Club Valqueire
1989–1990 Social Ramos Club
1990–1993 São Cristóvão
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1993–1994 Cruzeiro 34 (34)
1994–1996 PSV Eindhoven 46 (42)
1996–1997 Barcelona 37 (34)
1997–2002 Inter Milan 68 (49)
2002–2007 Real Madrid 127 (83)
2007–2008 AC Milan 20 (9)
2009–2011 Corinthians 52 (29)
Total
384 (280)
Tim nasional
1993 Brazil U-17 7 (5)
1996 Brasil U-23 8 (6)
1994–2011 Brasil 98 (62)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik.
Ronaldo Luís Nazário de Lima (pelafalan dalam bahasa Portugis: [ʁoˈnawðu ˈlwiʒ nɐˈzaɾju dʒ ˈɫĩmɐ]; lahir di Rio de Janeiro, Brasil, 18 September 1976; umur 39 tahun), umumnya dipanggil Ronaldo saja, adalah seorang mantan pemain dan legenda sepak bola Brasil. Oleh banyak pengamat dan pecinta sepak bola ia dianggap sebagai salah satu pemain sepak bola terbaik sepanjang masa.[1] Ia bermain sebagai penyerang dan terakhir kali bermain bagi klub Corinthians.
Setelah menderita serangkaian cedera serius sepanjang kariernya, Ronaldo pensiun pada 14 Februari 2011, dengan menyatakan rasa sakit dari cederanya dan hipotiroidisme sebagai alasannya untuk pensiun.[2]

Daftar isi

Kelahiran

Seperti kebanyakan pemain sepak bola Brasil, Ronaldo berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ia besar di Bento Ribeiro dan bermain sepak bola di jalanan kumuh di sekitar rumahnya. Ia bahkan tidak mampu membeli sepatu sepak bola agar bisa berlatih di klub pujaannya Flamengo. Namun bakatnya segera tercium oleh legenda Brasil, Jairzinho yang membawanya untuk bergabung dengan Cruzeiro.

Klub

1993: Cruzeiro

Awal karier Ronaldo dimulai ketika ia bergabung dengan Cruzeiro pada tahun 1993. Pada musim pertama dan satu-satunya di Cruzeiro, ia mengemas 12 gol dari 14 penampilan dan memenangkan Copa do Brasil untuk pertama kalinya. Setahun setelah debut profesionalnya ia dipanggil masuk skuat timnas sepak bola Brasil untuk Piala Dunia 1994 meskipun ia akhirnya tidak mendapatkan kesempatan bermain.

1994–1996: PSV Eindhoven

Piet de Visser yang merupakan pemandu bakat PSV Eindhoven menyarankan klub itu untuk menarik Ronaldo bergabung. Maka transfer sebesar $6 juta pun dilayangken kepada Cruzeiro yang tak kuasa menahan bintangnya untuk hengkang. Maka bergabunglah Ronaldo dengan klub Belanda tersebut. Pada musim pertamanya Ronaldo keluar sebagai pencetak gol terbanyak Liga Belanda dengan 30 gol. Pada musim keduanya Ronaldo berkutat dengan cedera lutut kanan (cedera yang selalu menggerogoti kariernya), namun ia berhasil mencetak 12 gol dalam 13 penampilannya dalam pertandingan Liga. Ronaldo juga berhasil meraih trofi Piala Belanda bersama PSV pada tahun 1996 dan dia menikah dengan Rihanna dan mereka mepunyai anak 2.

1996–1997: Barcelona

Sir Bobby Robson yang merupakan manajer FC Barcelona saat itu memproyeksikan Alan Shearer sebagi target utama, sayangnya Blackburn Rovers tidak mengijinkan Shearer untuk pindah (walaupun akhirnya Newcastle United yang mendapatkannya). Maka target pun beralih kepada Ronaldo untuk memakai seragam no. 9 di Barça. PSV Eindhoven setuju untuk melepas Ronaldo dengan nilai transfer 12 juta poundsterling. Penampilan Il Fenômeno mencapai puncaknya di Barça dimana ia secara spektakuler mencetak 47 gol dalam 49 penampilan untuk semua ajang kompetisi bersama Barça. Pergerakan Ronaldo yang gesit dan kuat bahkan pernah memporak porandakan pertahanan klub Celta Vigo yang menjadi lawan Barça di liga, dimana ia mencetak sebuah gol solo run melewati hampir semua pemain Celta Vigo. Penampilan impresifnya pun diganjar dengan meraih gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA 1996. Ia menjadi pemain termuda yang pernah meraihnya dalam usia 20 tahun. Bersama Barça Ronaldo meraih trofi Winner Cup, Piala Spanyol dan Piala Super Spanyol. Ronaldo juga menjadi pencetak gol terbanyak di Liga dengan 34 gol dari 37 penampilan. Akan tetapi dibalik kesuksesan Ronaldo, Barça justru menunda-nunda perpanjangan kontrak sang striker sehingga Ronaldo menjadi tidak bahagia, dan akhirnya mulai menyuarakan keinginan untuk pindah. Pada akhir musimnya bersama Barça klub-klub besar mulai mendekati Ronaldo, salah satunya adalah Inter Milan.

1997–2002: Inter Milan

Keadaan Ronaldo yang mulai tidak bahagia di klubnya dimanfaatkan oleh Inter Milan yang membeli kontrak Ronaldo sebesar 19 juta poundsterling. Ronaldo menjadi pemain termahal dunia pada saat itu. Pada musim pertamnya di Inter Il Fenômeno mengantarkan klub barunya meraih gelar UEFA Cup yang mana ia mencetak hat-trick pada final melawan Lazio. Pada tahun ini Ronaldo pun kembali meraih gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA untuk kedua kalinya secara berturut turut. Pada musim pertamanya ia mencetak total 34 gol dalam 47 penampilan dalam semua ajang kompetisi. Ronaldo pun menjadi tumpuan Brasil untuk meraih gelar Piala Dunia 1998 di Prancis. Namun setelah cedera misterius di final melawan tuan rumah Prancis, penempilan Ronaldo menurun tajam. Hal ini berpengaruh pada performa Ronaldo di klub dimana ia hanya bisa tampil 19 kali dalam pertandingan liga. Walaupun begitu ia masih bisa mencetak 14 gol bagi Inter, dan menjadi runner-up Pemain Terbaik Dunia versi FIFA dibawah Zinedine Zidane yang mengalahkannya dalam partai final Piala Dunia 1998. Pada musim ketiganya Ronaldo kembali mengalami cedera parah ketika melawan Lecce dalam laga Serie A, dokter tim pun menyarankan Ronaldo untuk di operasi sehingga praktis musim itu pun berakhir secara tragis untuk Ronaldo. Ia hanya tampil dalam 7 pertandingan Serie A dan mencetak 3 gol. Pada tanggal 12 April 2000 Ronaldo melakukan pertandingan pertamanya setelah cedera tapi hanya mampu bertahan selama 7 menit dalam pertandinga Coppa Italia melawan Lazio. Lututnya kembali mengalami cedera sehingga ia pun absen sepanjang musim keempatnya bersama Inter. Setelah 2 operasi dan rehabilitasi yang memakan waktu 20 bulan. Ronaldo pun tampil kembali membela Inter dan mencetak 7 gol dalam 16 pertandingan dalam semua ajang kompetisi. Ia kemudian terpanggil dalam skuat Brasil untuk Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea, dimana ia secara luar biasa mengantar Brasil meraih gelar Piala Dunia yang kelima. Para fans Inter pun bersuka cita karena mereka mengharapkan Il Fenômeno akan kembali ke performa seperti dulu dan mengantarkan Inter meraih gelar Juara Serie A yang mereka idam-idamkan. Namun suatu proposal dari klub Real Madrid sebesar € 39 juta membuyarkan impian itu, Ronaldo memilih pindah ke Real Madrid yang sedang membangun timnya dengan mengumpulkan pemain-pemain terbaik dunia untuk bermain bagi El Real. Semasa di Inter total Ronaldo mencetak 59 gol dalam 99 penampilan.

2002–2006: Real Madrid

Ronaldo berseragam Real Madrid
Masuknya Ronaldo menjadi bagian skuat Los Galacticos Real Madrid, membuat El Real meraih keuntungan denga laku kerasnya kostum bernomor 11 bertuliskan Ronaldo. Hal yang memang diharapkan oleh manajemen Real Madrid. Pada musim pertamanya Ronaldo baru dapat tampil pertama kalinya membela El Real pada bulan Oktober 2002 karena cedera. Pada pertandingan debutnya Il Fenomeno mencetak 2 gol untuk kemenangan Real Madrid. Selama musim pertamanya ia mencetak 23 gol dalam 31 pertandingan, dan meraih gelar Liga pertamanya bersama klub dimana ia gagal meraihnya saat bersama Barcelona. Selain itu ia juga meraih gelar Piala Interkontinental dan Piala Super Spanyol. Pada musim keduanya Ronaldo,yang telah mengganti seragam no. 11 dengan no. 9, berhasil membawa Real Madrid melaju ke perempat final dalam kompetisi Liga Champion dimana Ronaldo mencetak hat-trick ketika melawan Manchester United di stadion Old Trafford. Namun pada akhir musim ia kembali menderita cedera sehingga El Real gagal mempertahankan juara Liga Spanyol dan tersingkir pada babak semifinal Liga Champions. Akan tetapi Il Fenômeno mampu meraih gelar top scorer dengan 24 golnya di ajang liga. Penampilan Ronaldo semakin menurun dikarenakan oleh kelebihan berat badan ditambah kedatangan beberapa pemain yang berposisi sama dengannya, Michael Owen, Antonio Cassano dan Ruud van Nistelrooy. Hubungannya dengan pelatih Real Madrid saat itu Fabio Capello pun memburuk. Bersama Real Madrid Ronaldo mencetak 177 gol dalam semua ajang kompetisi.

2007–2008: AC Milan

Perseteruannya dengan manajer Fabio Capello makin menjadi-jadi, ditambah dengan memburuknya hubungan Ronaldo dengan kapten Real Madrid, Raul membuat Ronaldo makin terpinggirkan dalam skuat El Real. Pada bulan Januari 2007 Ronaldo hadir untuk menonton pertandingan antara AC Milan melawan AS Roma. Gosip yang beredar Ronaldo akan pindah ke AC Milan merebak luas. Hal yang makin memperuncing permusuhan antar AC Milan dan Inter Milan mengingat Ronaldo pernah membela Inter Milan. Pada 26 Januari 2007 Ronaldo pun resmi menjadi bagian skuat I rossonerri dengan nilai transfer €7.5 juta. Ia memilih seragam bernomor 99. Ia memulai debutnya sebagai pemain pengganti pada laga melawan Livorno dimana AC Milan menang 2-1. Il Fenômeno mencetak gol pertamanya untuk AC Milan saat melawan Siena. Ia mencetak 2 gol dan memberi 1 assist unutk kemenangan AC Milan 4-3. Pada musim pertamnya Ronaldo tampil 14 kali dengan mencetak 7 gol. Musim keduanya meski dihiasi berbagai cedera, Ronaldo berhasil mencetak 9 gol dalam 20 penampilannya. Pada tanggal 13 Februari 2008, Il Fenômeno kembali menderita cedera parah di lutut kirinya ketika ia melompat untuk menyambut umpan silang saat Milan seri 1-1 melawan Livorno. Cederanya lutut kirinya membuat Ronaldo mengalami cedera lutut yang parah pada kedua kakinya. Hal ini yang membuat AC Milan tidak memperpanjang kontrak Ronaldo ketika musim berakhir. Ronaldo dilepas dengan status bebas trsnsfer.

2009–2011: Corinthians

Dalam upaya menyembuhkan cedera lutut kanannya, Ronaldo akhirnya berkesempatan untuk bergabung dengan klub idolanya semasa kecil, Flamengo. Akan tetapi Ronaldo pada detik-detik akhir memilih bergabung dengan rival Flamengo, Corinthians pada 9 Desember 2009 yang memancing amarah fans Flamengo. Pertandingan debut Ronaldo adalah pada tanggal 4 Maret 2009 melawan Itumbria pada ajang Copa do Brasil. 4 hari kemudian ia mencetak gol pertamanya untuk Corinthians ketika melawan Palmeiras pada ajang Liga Paulista. Il Fenômeno membawa Corinthians memenangkan Liga Paulista dengan mencetak 10 gol dalam 14 pertandingan. Pada Februari 2010 ia menandatangani perpanjangan kontrak bersama Corinthians sampai akhir 2011 dan berencana untuk pensiun sebagai pesepak bola, tapi fisik berkata lain, Ronaldo tidak sanggup menahan cedera yang terus menggerogotinya serta kegemukan dan pada akhirnya kata pensiun terucap pada tanggal 14 Februari 2011.

Internasional

Piala Dunia 1994

Penampilan Ronaldo bersama Cruzeiro membawanya untuk bergabung dengan skuat Brasil untuk menghadapi ajang Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Debut internasional pertamanya bersama Seleção adalah melawan Argentina di Recife. Ronaldo tidak tampil sekalipun dalam ajang Piala Dunia 1994 yang mana dimenangkan oleh Brasil lewat kontribusi duet striker Romario dan Bebeto. Adapun penampilan pertama Ronaldo dalam ajang resmi bersama Seleção adalah pada Olimpiade 1996 di Atlanta. Saat itu ia bermain dengan nama Ronaldinho di punggungnya dikarenakan ada rekan setimnya yang juga bernama Ronaldo Guiaro dan berusia 2 tahun lebih tua dari Ronaldo. Brasil meraih medali perunggu di Atalanta 1996.

Piala Dunia 1998

Karier Ronaldo yang terus meroket bersama FC Barcelona dan Inter Milan membuatnya difavoritkan untuk meraih gelar Piala Dunia nya yang pertama sebagai pemain utama. Ditambah dengan gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA dalam 2 tahun berturut-turut membuat prediksi bahwa Seleção akan meraih gelar kelimanya di Prancis makin melambung. Selama turnamen, Ronaldo menunjukkan permainan impresif dengan mencetak 4 gol dan 3 assist. Berpasangan dengan Bebeto di lini depan, Ronaldo membawa Brasil ke final Piala Dunia melawan tuan rumah Prancis di stadion Saint Denis. Namun 72 menit sebelum kick-off nama Ronaldo ditarik dari daftar starter melawan Prancis dengan alasan menderita epilepsi, hal yang mana masih menjadi misteri sampai saat ini. Ronaldo tetap tampil dalam final itu dan tidak bisa berbuat banyak dalam pertandingan sehingga Prancis memenangkan trofi Piala Dunia untuk pertama kalinya dengan keunggulan 3-0.

Piala Dunia 2002

Setelah sembuh dari cedera selama hampir 2 tahun, Seleção kembali memanggil Ronaldo, menyusul penampilannya yang makin membaik bersama Inter Milan. Pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari menjadikan Ronaldo bagian dari trio penyerang Seleção bersama dengan Rivaldo dan Ronaldinho. Penampilan impresif trio yang dijuluki 3 R berhasil membawa Brasil sekali lagi tampil di final dalam 3 Piala Dunia terakhir. Kali ini melawan Jerman yang mengandalkan kiper Oliver Kahn. Seleção kali ini meraih hasil maksimal dengan mengalahkan Jerman 2-0, kedua gol diborong oleh Il Fenômeno yang juga memastikan dirinya meraih penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak dengan 8 gol. Ia juga menyamai rekor legenda Brasil, Pelé yang telah mencetak 12 gol selama tampil dalam ajang Piala Dunia.

Piala Dunia 2006

Ronaldo mengawali Piala Dunia FIFA 2006 dengan diselimuti kontroversi mengenai berat badannya yang tampak melebihi berat ideal. Ia dikritik karena kondisinya dianggap kurang fit serta penampilannya yang buruk. Meskipun begitu, pada pertandingan ketiga di babak pertama melawan Jepang, ia mencetak 2 gol yang membawanya sejajar dengan Gerd Müller sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Dunia sepanjang sejarah dengan 14 gol. Satu gol yang dicetaknya saat melawan Ghana pada 27 Juni menjadikannya pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia dengan 15 gol. Seleção sendiri gagal mempertahankan gelar juara Piala Dunia, kalah 1-0 oleh Prancis dalam babak perempat final. Ini adalah penampilan terakhir Ronaldo bersama tim nasioanl Brasil dalam ajang resmi. Ia telah mencetak 62 gol dan tampil sebanyak 92 kali dengan seragam Seleção.

Gaya bermain

Pada awal kariernya, Ronaldo adalah tipe penyerang murni dengan kemampuan sprint cepat yang menusuk pertahanan lawan sambil mendribel bola dan piawai dalam menyelesaikan umpan-umpan terobosan. Kedua kaki Ronaldo merupakan senjata utamanya untuk mencetak gol demi gol, sementara kepalanya jarang digunakan untuk mencetak gol walaupun fisiknya cukup tinggi (183 cm). Ronaldo juga mempunyai keunggulan fisik yang memungkinkan ia berduel dengan bek lawan dan mampu menahan bola ketika menunggu bantuan rekan-rekan setimnya. Gaya ini terlihat jelas saat ia bermain untuk FC Barcelona dan pada musim pertamanya berkostum Inter Milan. Ketika ia bermain untuk Real Madrid ia sedikit mengubah gaya bermain dengan banyak mencari ruang kosong di antara bek dan melepaskan tendangan jarak jauh ke arah gawang. Hal ini lebih dikarenakan fisik Ronaldo yang sudah tidak memungkinkannya untuk tetap bermain dengan gaya naturalnya seperti ketika mengawali karier. Kelebihan berat badan dan cedera yang terus menimpanya merupakan alasan bagi Ronaldo untuk mengubah gaya bermainnya. Il Fenômeno juga merupakan pemain yang handal dalam menghadapi situasi bola mati, tercatat ia pernah menjadi penendang pinalti, tendangan bebas sampai tendangan penjuru. Ia juga pernah menyandang ban kapten ketika bermain membela Inter Milan dan dalam beberapa pertandingan bersama Seleção.

Prestasi

Cruzeiro
  • Campeonato Mineiro (1): 1994
  • Copa do Brasil (1): 1993
PSV Eindhoven
  • KNVB Cup (1): 1996
  • Johan Cruijff-schaal (1): 1996
Barcelona
Inter Milan
  • UEFA Cup (1): 1998
Real Madrid
Corinthians
  • Campeonato Paulista (1): 2009
  • Copa do Brasil (1): 2009
Brazil
  • FIFA World Cup (2): 1994, 2002
  • Copa América (2): 1997, 1999
  • FIFA Confederations Cup (1): 1997

Penghargaan Individu

  • Supercopa Libertadores Top Scorer (1): 1993–94
  • Supercopa Libertadores Team of The Year (1): 1993-04
  • Campeonato Mineiro Top Scorer (1): 1993–94
  • Campeonato Mineiro Team of The Year (1): 1994
  • Eredivisie Top Scorer (1): 1994–95
  • World Soccer Magazine World Player of The Year (3): 1996, 1997, 2002
  • FIFA World Player of the Year (3): 1996, 1997, 2002.[6]
  • Trofeo EFE La Liga Ibero-American Player of the Year (2): 1996–97, 2002–03
  • Pichichi Trophy (2) 1996–1997, 2003-2004
  • European Golden Boot (1): 1996–97
  • Don Balón Award La Liga Foreign Player of the Year (1): 1996–97
  • Copa América Final Most Valuable Player (1): 1997
  • Copa América Most Valuable Player (1): 1997
  • FIFA Confederations Cup Bronze Shoe (1): 1997
  • FIFA Confederations Cup All-Star Team (1): 1997
  • Cup Winners Cup Final Most Valuable Player (1): 1997
  • Cup Winners Cup Top Goal Scorer (1): 1996–1997
  • Copa América All-Star Team (2): 1997, 1999
  • IFFHS World's Top Goal Scorer of the Year (1): 1997
  • Bravo Award (2): 1997, 1998
  • Onze d'Or (2): 1997, 2002
  • Ballon d'Or (2): 1997, 2002
  • European Sports Media ESM Team of the Year (2) 1996–97, 1997–98
  • Serie A Footballer of the Year (1): 1997–98
  • Serie A Foreign Footballer of the Year (1): 1997–98
  • UEFA Cup Final Most Valuable Player (1): 1998
  • UEFA Club Footballer of the Year (1): 1997–98
  • UEFA Club Best Forward (1): 1997–98
  • FIFA World Cup Golden Ball (1): 1998[124]
  • FIFA World Cup All-Star Team (2): 1998, 2002
  • FIFA World Player of the Year (Silver award) (1): 1998
  • Copa América Top Scorer (1): 1999
  • FIFA World Cup Golden Shoe (1): 2002[125]
  • FIFA World Cup Silver Ball (1): 2002
  • FIFA World Cup Final Most Valuable Player (1): 2002
  • Intercontinental Cup Man of the Match (1): 2002
  • UEFA Team of the Year (1): 2002
  • Laureus World Sports Awards Comeback of the Year (1): 2002
  • Strogaldo De Legendary Award (1): 2002
  • BBC Sports Personality of the Year Overseas Personality (1): 2002
  • FIFA World Player of the Year (Bronze award) (1): 2003
  • FIFA 100 (2004)
  • FIFA World Cup Bronze Shoe (1): 2006
  • Brazil national football team Hall of Fame: 2006
  • Golden Foot award (1): 2006
  • Serie A Player of the Decade: 1997–2007
  • France Football (magazine): Starting eleven of all time (2007)
  • Real Madrid Team of the century
  • Campeonato Paulista Best Player (1): 2009
  • Honor of Brazilian Football Confederation: 2010
  • Real Madrid Hall of fame: 2011

profile aprilia manganang

Profil Aprilia Manganang Pemain Timnas Voli Indonesia

Profil Aprilia Manganang Pemain Timnas Voli Indonesia – Mungkin agak jarang terjadi dalam dunia olahraga terjadi kontroversi mengenai status gender seorang atlit. Kali ini ternyata menimpa seorang pemain bola voli handal skuad Garuda yang berlaga di ajang Sea Games 2015.
Jika anda sempat mengikuti pemberitaan jauh sebelum kontroversi di Sea Games muncul, ternyata di dalam negeri pemain andalan yang satu ini sudah mendapat pergunjingan di dalam negeri ketika masih membela klubnya di Proliga. Sudah sering pemeriksaan secara medis dilakukan terhadap dara asal Manado ini, namun semuanya membuktikan kalau dirinya memang seorang wanita, bukan laki-laki yang disangkakan banyak pihak.
aprilia santini manganan pemain timnas voli
Ciri-ciri body yang Aprilia miliki memang sangat mirip dengan seorang pria, dadanya bidan, ototnya kekar dan perawakannya yang tinggi besar bak seorang lelaki telah membuatnya menjadi spesial diantara para pemain voli putri di timnya. Kalau anda penasaran dengan biodata lengkap Aprilia Santini pemain voli Indonesia tersebut, silahkan baca hasil buruan KabarGue di bawah.
profil dan biodata Aprilia Manganang
Nama lengkap : Aprilia Santini Manganang
Nama panggilan : April
Tempat tanggal lahir : Manado, Sulawesi Utara, 27 April 1992
Umur : 23 tahun
Profesi : Pemain Timnas
Cita-Cita : Jadi pengusaha
Idola : Wilavan Apinyapong, pebola voli asal Thailand
Sosoknya yang menarik, mirip laki-laki tapi tetap tampil dengan gaya perempuan saat bertanding adalah sesuatu yang menarik bagi fansnya. Kalau di luar lapangan ia memang lebih banyak bergaya ala cowok dibanding tampil ala cewek seperti pada kumpulan foto-foto Aprilia Manangang di bawah.
foto aprilia manganang seperti laki-laki
Fakta seputar atlit voli Aprilia Manangan banyak jadi perbincangan dan jadi buah bibir para netizen, tapi semangatnya untuk membuat yang terbaik di lapangan tak pernah surut. justru hal tersebut melejut dirinya untuk membuktikan kalau yang mereka bicarakan adalah sesuatu yang tidak benar. Walau awalnya April ternyata sempat khawatir juga kalau karirnya terganggu akibat adanya kontroversi tersebut.
Status gender Aprilia Santini Manganang mungkin perlu diselesaikan secara khsusus oleh pemerintah yang terkait agar kedepannya tak ada lagi hal-hal yang bisa menggangu karirnya dan tentunya mengganggu konsentrasinya saat memperkuat tim nasional.

Tags:

aprilia manganangbiodata aprilia manganangaprilia santini manganangprofil aprilia manganangfoto aprilia manganangbiodata aprilia santini manganangaprilia manganang profilaprilia santinibiodata pemain bola voli indonesiamanganang volly ball,

http://kabargue.com/2015/06/profil-aprilia-manganang-pemian-timnas-voli-indonesia.html

profile Yolla Yuliana

Foto Profil Yolla Yuliana - Voli Cantik

Satu Lagi Atlet Voli Putri Indonesia yang berbakat, dia adalah Yolla Yuliana
Nama Lengkap: Yolla Yuliana
Nama Panggilan:Yolla
Tempat/Tanggal Lahir: Bandung, 16 Mei 1994
Tinggi Badan/Berat badan: 180cm/73
Posisi: Quicker


http://profil-pemain-bola-indonesia.blogspot.co.id/2014/01/foto-profil-yolla-yuliana-voli.html

Foto Profil Yolla Yuliana - Voli
Foto Profil Yolla Yuliana - Voli

Foto Profil Yolla Yuliana - Voli

Foto Profil Yolla Yuliana - Voli

Foto Profil Yolla Yuliana - Voli

Foto Profil Yolla Yuliana - Voli
Foto Profil Yolla Yuliana - Voli Cantik

Foto Profil Yolla Yuliana - Voli Cantik

Foto Profil Yolla Yuliana - Voli Cantik

Foto Profil Yolla Yuliana - Voli Cantik

Foto Profil Yolla Yuliana Hijab - Voli Cantik

Foto Profil Yolla Yuliana - Voli Cantik

sejarah A.C Milan

A.C. Milan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Milan
Lambang A.C. Milan
Nama lengkap Associazione Calcio Milan S.p.A.[1]
Julukan i Rossoneri (Merah hitam)
il Diavolo
(Setan)
Casciavit
(bahasa Lombardia: obeng)
Didirikan 16 Desember 1899; 116 tahun lalu
Stadion San Siro, Milan
(Kapasitas: 80.018)
Pemilik Bendera Italia Silvio Berlusconi (52%)
Bendera Thailand Bee Taechaubol (48%)
Presiden kehormatan Bendera Italia Silvio Berlusconi[2]
Pelatih utama Bendera Serbia Siniša Mihajlović
Liga Serie A
2014–15 ke-10, Serie A
Situs web Situs web resmi klub

Kostum kandang
Kostum tandang
Kostum ketiga
Soccerball current event.svg Musim ini
Associazione Calcio Milan (pengucapan bahasa Italia: [assotʃatˈtsjoːne ˈkaltʃo ˈmiːlan] ( simak)), sering disebut sebagai A.C. Milan atau hanya Milan, adalah sebuah klub sepak bola Italia yang berbasis di Milan, Lombardy, yang bermain di Serie A. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana putih (kadang-kadang hitam), sehingga dijuluki rossoneri ("merah-hitam"). Milan adalah tim tersukses kedua dalam sejarah persepak bolaan Italia, menjuarai Serie A 18 kali dan Piala Italia 5 kali.
Mereka adalah klub paling sukses di dunia sepakbola dalam hal piala internasional bersama dengan Boca Juniors, dengan 18 gelar resmi diakui UEFA dan FIFA.[3] Milan telah memenangkan rekor tiga Piala Interkontinental dan setelah penggantinya, Piala Dunia Antarklub FIFA.[3] Milan juga memenangkan Piala Liga Eropa/Champions tujuh kali.[3] yang kedua setelah Real Madrid.[4] Mereka juga memenangkan rekor Piala Super UEFA lima kali dan Piala Winners UEFA dua kali.[3] Milan memenangkan setiap kompetisi besar di mana ia telah berkompetisi, terkecuali untuk Liga Eropa UEFA (dalam kompetisi ini mereka telah kehilangan dua semifinal pada tahun 1972 dan pada tahun 2002). Secara domestik, dengan 18 gelar liga. Milan adalah gabungan kedua klub paling sukses di Serie A di belakang Juventus (31 gelar), bersama dengan rival lokal Inter.[5] Mereka juga telah memenangkan Coppa Italia lima kali, serta rekor enam kemenangan Supercoppa Italiana.[3]
Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards dan Herbert Kilpin, seorang ekspatriat Inggris.[6][7] Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia Milano.
Laga kandang Milan dimainkan di San Siro, juga dikenal sebagai Stadion Giuseppe Meazza. Stadion yang bersama dengan Inter, merupakan yang terbesar di sepak bola Italia, dengan total kapasitas 80.018.[8] Inter dianggap rival terbesar mereka, dan pertandingan antara kedua tim disebut Derby della Madonnina, yang merupakan salah satu yang paling diikuti derbi di sepak bola.[9] Pada 2010, Milan adalah ketiga tim yang paling didukung di Italia, dan ketujuh tim yang paling didukung di Eropa, menjelang tim lain Italia.[10]
Pemilik klub adalah mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi, dan wakil presiden adalah Adriano Galliani. Klub ini adalah salah satu yang terkaya dan paling berharga di sepak bola Italia dan dunia.[11] Itu adalah anggota pendiri yang kini tidak berfungsi G-14 kelompok klub sepak bola terkemuka Eropa serta penggantinya, Asosiasi Klub Eropa.[12]

Daftar isi

Sejarah

Pendirian dan awal tahun

Sebuah gambar hitam-putih dari Herbert Kilpin, kapten pertama A.C. Milan
Herbert Kilpin, kapten pertama A.C. Milan
A.C. Milan didirikan sebagai Klub Kriket dan Sepakbola Milan pada 16 Desember 1899 oleh ekspatriat Inggris, Alfred Edwards dan Herbert Kilpin, yang datang dari kota Inggris Nottingham. Untuk menghormati asal-usul bahasa Inggris, klub telah mempertahankan ejaan bahasa Inggris dari nama kota, yang bertentangan dengan ejaan Italia Milano yang terpaksa menanggung bawah rezim fasis. Milan memenangkan kejuaraan Italia pertama pada 1901 dan dua lagi secara beruntun pada tahun 1906 dan 1907. Pada tahun 1908, Milan mengalami perpecahan yang disebabkan oleh perselisihan internal atas penandatanganan pemain asing, yang menyebabkan pembentukan tim lain Milan berbasis, F.C. Internazionale Milano.[13] Setelah pemisahan, Milan menyentuh kejuaraan di 1910-11 dan 1911-12 (kedua kejuaraan dimenangkan oleh Pro Vercelli), sedangkan pada tahun 1916, Rossoneri menempatkan di papan pengumuman Piala federal. Pada musim berikutnya tim memenangkan kejuaraan daerah dua kali tetapi gagal untuk mendapatkan kesuksesan dalam tahap nasional.

Naik ke tim top Eropa

Pada dekade 50-an, Milan ditakuti di bidang sepak bola dunia karena mempunyai trio GreNoLi, yang terdiri atas Gunnar Gren, Gunnar Nordahl dan Nils Liedholm. Ketiganya merupakan pemain asal Swedia. Gren dan Nordahl beroperasi di sektor depan sebagai striker, sementara Liedholm mendukung serangan sebagai penyerang bayangan (playmaker). Tim pada masa ini juga dihuni oleh sekelompok pemain-pemain berkualitas pada masanya, seperti Lorenzo Buffon, Cesare Maldini, dan Carlo Annovazzi. Kemenangan tersukses AC Milan atas Juventus tercipta 5 Februari 1950, dengan skor 7-1, dan Gunnar Nordahl mencetak hat-trick.
Rossoneri memenangkan Piala Winners UEFA di 1967-68
Milan kembali memenangi musim 1961-62. Pelatihnya saat itu adalah Nereo Rocco, pelatih sepak bola yang inovatif, yang dikenal sebagai penemu taktik catenaccio (pertahanan gerendel/berlapis). Di dalam tim termasuk Gianni Rivera dan José Altafini yang keduanya masih muda. Musim berikutnya, dengan gol Altafini, Milan memenangkan Piala Eropa pertama mereka (kemudian dikenal sebagai Liga Champions UEFA) dengan mengalahkan Benfica 2-1. Ini juga merupakan pertama kalinya sebuah tim Italia memenangkan Piala Eropa.
Nereo Rocco memenangkan Piala Eropa pada tahun 1968-69 dan memenangkan Piala Interkontinental pada tahun 1969
Meskipun begitu, selama tahun 1960-an piala kemenangan Milan mulai menyusut , terutama karena perlawanan berat dari Inter yang dilatih Helenio Herrera. Scudetto berikutnya tiba hanya di 1967-68, berkat gol Pierino Prati, topskor Serie A di musim itu, Piala Winners berhasil direbut ketika mengalahkan Hamburger SV, dan juga berkat dua gol dari Kurt Hamrin. Musim selanjutnya AC Milan memenangkan Piala Eropa kedua (4–1 untuk AFC Ajax), dan pada 1969 memenangkan Piala Interkontinental pertama, setelah mengalahkan Estudiantes de La Plata dari Argentina dalam dua leg dramatis (3–0, 1–2).

Penaklukan La Stella d'Oro

Pada tahun 1970, Milan merebut tiga gelar Coppa Italia dan gelar Piala Winners kedua; namun, tujuan utama Milan adalah scudetto kesepuluh, yang berarti mendapatkan "bintang" untuk tim (di Italia,setiap tim yang meraih 10 gelar liga mendapat bintang yang disemat di bajunya). Di 1972 mereka meraih semifinal Piala UEFA, kalah dari pemenang sesungguhnya, Tottenham Hotspur. Musim 1972-73 mereka hampir memenangkan scudetto kesepulh, namun gagal karena hasil kalah menyakitkan dari Hellas Verona di pertandingan terakhir musim. AC Milan menunggu sampai musim 1978-79 untuk meraih scudetto kesepuluh mereka, yang dipimpin oleh Gianni Rivera, yang pensiun dari dunia sepak bola setelah membawa timnya meraih kemenangan tersebut.

Tahun-tahun sulit

Namun, hasil terburuk datang kepada "Rossoneri": setelah memenangkan musim 1879-80, Milan didegradasi ke Serie B oleh F.I.G.C, bersama S.S. Lazio, karena terlibat skandal perjudian Totonero 1980. Di 1980-81, Milan dengan mudah menjuarai Serie B, dan kembali ke Serie A, di mana penyakit tersebut terulang di musim 1981-82, Milan terdegradasi kembali.

Rekonstruksi klub dan penaklukan Eropa

Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan suksesnya, AC Milan dibeli oleh enterpreneur Italia, Silvio Berlusconi. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia datang pada 1986. Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, Arrigo Sacchi, serta tiga orang pemain Belanda, Marco van Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit, untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti Roberto Donadoni, Carlo Ancelotti, dan Giovanni Galli.
Sacchi memenangkan Serie A musim 1987-88. di 1988-89, Milan memenangkan gelar Liga Champions ketiganya, mempecundangi Steaua Bucureşti 4-0 di final, dan gelar Piala Interkontinental kedua mengalahkan National de Medellin (1-0, gol tercipta di babak perpanjangan waktu). Tim mulai mengulangi kejayaan mereka di musim-musim berikutnya, mengalahkan S.L. Benfica, dan Olimpia Asunción di 1990.

Tak terkalahkan di era Capello

Saat Sacchi meninggalkan Milan untuk melatih Italia, Fabio Capello dijadikan pelatih Milan selanjutnya, dan Milan meraih masa keemasannya sebagai Gli Invicibli (The Invicibles) dan Dream Team. Dengan 58 pertandingan tanpa satu pun kekalahan Invicibli membuat tim impian di semua sektor seperti Baresi, Costacurta, dan Maldini memimpin pertahanan terbaik, Marcel Desailly, Donadoni, dan Ancelotti di gelandang, dan Dejan Savićević, Zvonimir Boban, dan Daniele Massaro bermain di sektor depan. Pada saat dilatih Capello ini, Milan pernah singgah ke Indonesia dalam rangka tur musiman dan melawan klub lokal Persib Bandung. Pertandingan yang dimulai di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tanggal 4 Juni 1994 itu dimenangkan Milan dengan skor telak 8-0. Gol kemenangan Milan dicetak oleh Dejan Savićević ('17)('18), Gianluigi Lentini ('26), Paolo Baldieri ('27)('48)('58), Christian Antigori ('68), dan Stefano Desideri ('78).

Awal dari sebuah era baru

Setelah kepergian Fabio Capello pada tahun 1996, Milan merekrut Oscar Washington Tabarez tetapi perjuangan keras di bawah kendalinya kurang berhasil dan mereka selalu kalah dalam beberapa pertandingan awal. Dalam upaya untuk mendapatkan kembali kejayaan masa lalu, mereka memanggil kembali Arrigo Sacchi untuk menggantikan Tabarez. Milan mendapatkan tamparan keras kekalahan terburuk mereka di Serie A, dipermalukan oleh Juventus di rumah mereka sendiri San Siro dengan skor 1-4. Milan membeli sejumlah pemain baru seperti Ibrahim Ba, Christophe Dugarry dan Edgar Davids. Milan berjuang keras dan mengakhiri musim 1996-97 di peringkat kesebelas di Serie A.
Sacchi digantikan dengan Capello di musim berikutnya. Capello yang menandatangani kontrak baru dengan Milan merekrut banyak pemain potensial seperti Christian Ziege, Patrick Kluivert, Jesper Blomqvist, dan Leonardo; tetapi hasilnya sama buruk dengan musim sebelumnya. Musim 1997-98 mereka berakhir di peringkat kesepuluh. Hasil ini tetap tidak bisa diterima para petinggi Milan, dan seperti Sacchi, Capello dipecat.

Era Zaccheroni, Cesare Maldini hingga Terim

Dalam pencarian mereka untuk seorang manajer baru, Alberto Zaccheroni menarik perhatian Milan. Zaccheroni adalah manajer Udinese yang telah mengakhiri musim 1997-98 pada peringkat yang tinggi di tempat ke-3. Milan mengontrak Zaccheroni bersama dengan dua orang pemain dari Udinese, Oliver Bierhoff dan Thomas Helveg. Milan juga menandatangani Roberto Ayala, Luigi Sala dan Andres Guglielminpietro dan dengan formasi kesukaan Zaccheroni 3-4-3, Zaccheroni membawa klub memenangkan scudetto ke-16 kembali ke Milan. Starting XI adalah: Christian Abbiati; Luigi Sala, Alessandro Costacurta, Paolo Maldini; Thomas Helveg, Demetrio Albertini, Massimo Ambrosini, Andres Guglielminpietro; Zvonimir Boban, George Weah, Oliver Bierhoff.
Meskipun sukses di musim sebelumnya, Zaccheroni gagal untuk mentransformasikan Milan seperti The Dream Team dulu. Pada musim berikutnya, meskipun munculnya striker Ukraina Andriy Shevchenko, Milan mengecewakan fans mereka baik dalam Liga Champions UEFA 1999-2000 ataupun Serie A. Milan keluar dari Liga Champions lebih awal, hanya memenangkan satu dari enam pertandingan (tiga seri dan dua kalah) dan mengakhiri musim 1999-2000 di tempat ke-3. Milan tidaklah menjadi sebuah tantangan bagi dua pesaing Scudetto kala itu, S.S. Lazio dan Juventus.
Pada musim berikutnya, Milan memenuhi syarat untuk Liga Champions UEFA 2000-01 setelah mengalahkan Dinamo Zagreb agregat 9-1. Milan memulai Liga Champions dengan semangat tinggi, mengalahkan Beşiktaş dari Turki dan raksasa Spanyol Barcelona, yang pada waktu itu terdiri dari superstar internasional kelas dunia, Rivaldo dan Patrick Kluivert. Tapi performa Milan mulai menurun secara serius, seri melawan sejumlah tim (yang dipandang sebagai kecil/lemah secara teknis untuk Milan), terutama kalah 2-1 oleh Juventus di Serie A dan 1-0 untuk Leeds United. Dalam Liga Champions putaran kedua, Milan hanya menang sekali dan seri empat kali. Mereka gagal untuk mengalahkan Deportivo de La Coruña dari Spanyol di pertandingan terakhir dan Zaccheroni dipecat. Cesare Maldini, ayah dari kapten tim Paolo, diangkat dan hal segera menjadi lebih baik. Debut kepelatihan resmi Maldini di Milan dimulai dengan menang 6-0 atas A.S. Bari, yang masih memiliki senjata muda, Antonio Cassano. Itu juga di bawah kepemimpinan Maldini bahwa Milan mengalahkan saingan berat sekota Internazionale dengan skor luar biasa 6-0, skor yang tidak pernah diulang dan di mana Serginho membintangi pertandingan. Namun, setelah bentuk puncak ini, Milan mulai kehilangan lagi termasuk kekalahan 1-0 yang mengecewakan untuk Vicenza Calcio, dengan satu-satunya gol dalam pertandingan dicetak oleh seorang Luca Toni. Terlepas dari hasil ini, dewan direksi Milan bersikukuh bahwa Milan mencapai tempat keempat di liga di akhir musim, tapi Maldini gagal dan tim berakhir di tempat keenam.
Milan memulai musim 2000-01 dengan lebih banyak penandatanganan kontrak pemain bintang termasuk Javi Moreno dan Cosmin Contra yang membawa Deportivo Alavés ke putaran final Piala UEFA. Mereka juga menandatangani Kakha Kaladze (dari Dynamo Kyiv), Rui Costa (dari AC Fiorentina), Filippo Inzaghi (dari Juventus), Martin Laursen (dari Hellas Verona), Jon Dahl Tomasson (dari Feyenoord), Ümit Davala (dari Galatasaray) dan Andrea Pirlo (dari Inter Milan). Fatih Terim diangkat sebagai manajer, menggantikan Cesare Maldini, dan cukup sukses. Namun, setelah lima bulan di klub, Milan tidak berada di lima besar liga dan Terim dipecat karena gagal memenuhi harapan direksi.

Era Ancelotti

Carlo Ancelotti memenangi Liga Champions sebagai pemain dan sebagai manajer AC Milan
Terim digantikan oleh Carlo Ancelotti, meskipun rumor bahwa Franco Baresi akan menjadi manajer baru. Terlepas dari masalah cedera pemain belakang Paolo Maldini, Ancelotti berhasil dan mengakhiri musim 2001-02 dalam peringkat empat, tempat terakhir untuk di Liga Champions. Starting XI pada saat itu adalah Cristian Abiatti; Cosmin Contra, Alessandro Costacurta, Martin Laursen, Kakha Kaladze, Gennaro Gattuso, Demetrio Albertini, Serginho; Manuel Rui Costa; Andriy Shevchenko, Filippo Inzaghi. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada musim 2002-03 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu penalti di Manchester, Inggris. Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga Italia pada musim kompetisi 2003-04 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia, maka Rossoneri-pun semakin ditakuti.
AC Milan mengangkat Piala Eropa setelah memenangkan Liga Champions UEFA 2002–03
Pada musim 2004-05 Milan mengakhirinya tanpa gelar sama sekali. Setelah kandas di babak perempat final Coppa Italia oleh Udinese Calcio dan kalah bersaing dengan Juventus di pentas Serie A, Milan harus pulang dari Istanbul dengan tangan hampa setelah takluk dari Liverpool secara dramatis di laga Final Liga Champions UEFA 2005. Pada laga tersebut Milan berhasil unggul 3-0 di babak pertama lewat gol cepat Paolo Maldini pada detik ke-52 dan sepasang gol Hernan Crespo pada menit ke-38 dan 42. Namun kelengahan, kecerobohan dan seolah tak belajar dari pengalaman mereka kala dikalahkan oleh Deportivo La Coruna pada babak perempat final Liga Champions edisi sebelumnya (kala itu Milan berhasil menang 4-1 di leg 1 namun kalah 0-4 di leg kedua) membuyarkan harapan mereka untuk merengkuh gelar ke-7 mereka di pentas tertinggi ranah Eropa tersebut. Liverpool berhasil menyamakan kedudukan pada babak kedua yang masing-masing dicetak oleh sang kapten Steven Gerrard, Vladimír Šmicer, dan Xabi Alonso dalam kurun waktu hanya 6 menit (52', 54', dan 60') memaksa laga harus diselesaikan hingga adu penalti. Andriy Shevchenko yang menjadi pahlawan Milan memenangi gelar ke-6 di Old Trafford dua musim sebelumnya kini menjadi pecundang, setelah sebelumnya gagal mengonversi peluang emas menjadi gol pada babak tambahan ia pun gagal mengeksekusi penalti kala tendangannya berhasil diblok oleh Jerzy Dudek dan memastikan trofi jatuh ke tangan klub asal Inggris tersebut.
Milan saat menghadapi corner di suatu pertandingan musim 2005-06
Pada musim kompetisi Liga Italia Serie A 2006-07, Milan terkait dengan skandal calciopoli yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8 poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga karena di tengah rusaknya citra sepak bola Italia akibat calciopoli, Milan berhasil menjuarai kompetisi sepak bola yang paling bergengsi di dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat setelah Milan menaklukkan Liverpool 2-1 lewat dua gol Filippo Inzaghi. Gelar inipun menuntaskan dendam Milan yang kalah adu penalti dengan Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun disabet pemain jenius Milan, Kaká dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda Marco Borriello dihukum karena terbukti doping.
Musim 2007-08, Milan terpaksa bermain di kompetisi Piala UEFA setelah hanya berhasil menduduki peringkat ke-5 dibawah Fiorentina dengan selisih 2 poin.[14] Dalam pertandingan Serie A yang terakhir, Milan menang 4-1 atas Udinese, tapi pada saat bersamaan, Fiorentina juga menang atas Torino dengan skor 1-0 yang akhirnya posisi kedua tim tak ada perubahan. Untuk memperbaiki performa di musim berikut (2008-09), Milan membeli sejumlah pemain baru, di antaranya Mathieu Flamini dari Arsenal, serta Gianluca Zambrotta dan Ronaldinho yang keduanya berasal dari Barcelona.
Pada transfer paruh musim 2008-09, Milan mendatangkan David Beckham dengan status pinjaman dari klub sepak bola Amerika Serikat LA Galaxy.

Era Leonardo

Pada akhir musim 2008-09, Milan menempati peringkat ke-3 klasemen liga Serie A, dua peringkat di bawah rival sekota, Internazionale yang meraih scudetto dan di bawah Juventus. Untuk memperbaiki hasil yang kurang memuaskan ini, Milan mendatangkan pelatih muda yang sekaligus mantan pemain Milan era 90-an, Leonardo untuk menggantikan pelatih Milan sebelumnya, Ancelotti yang "hijrah ke London", tepatnya klub Chelsea.
Masalah terbesar yang mengganjal transfer para pemain tersebut adalah pihak Milan yang selalu berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang demi membeli seorang pemain. Pada bulan Juli dan Agustus 2009, Milan mendapatkan dua pemain baru, yaitu Oguchi Onyewu yang merupakan seorang mantan bek Standard Liège dengan status bebas transfer dan Klaas-Jan Huntelaar bekas penyerang Real Madrid dengan nilai kontrak 14,7 juta Euro.
Namun hasil yang di dapatkan Milan pada turnamen pra-musim banyak menuai kekecewaan, pemain anyar yang diturunkan oleh Milan pada saat tur pra-musim hanya Oguchi Onyewu karena Huntelaar baru bergabung bulan Agustus.
Musim 2009-10 diawali Milan dengan hasil yang tidak memuaskan. Bermula ketika Milan meraih hasil imbang 2-2 melawan Los Angeles Galaxy, seterusnya, Milan terus menuai hasil negatif. Milan terperosok di ajang World Football Challange 2009. Di ajang Audi Cup, Milan juga kalah oleh Bayern München dengan skor 1–4. Bahkan, ketika menghadapi derby 30 Agustus 2009 melawan Internazionale di San Siro, Milan kalah memalukan dengan skor 0-4, sekaligus memecahkan rekor kemenangan terbesar Inter di San Siro.
Pertengahan Oktober 2009, penilaian berbagai pihak tentang kinerja Leonardo sebagai pelatih yang tadinya berada di titik terendah akibat serentetan performa buruk, mulai terdongkrak dengan berhasilnya Leonardo memimpin Milan mengalahkan AS Roma 2-1 di San Siro[15]. Setelah kemenangan itu, Milan juga menuai hasil positif di Stadion Santiago Bernabéu dengan kemenangan dramatis atas Real Madrid 3-2[16]. Dan setelah itu, Milan kembali menuai kemenangan atas Chievo Verona di Stadio Marc'Antonio Bentegodi, kandang Chievo, skor 2-1 untuk kemenangan AC Milan. Pada 1 November 2009, Milan mengalahkan Parma di San Siro 2-0[17] sekaligus mengantarkan Milan ke peringkat 4 klasemen sementara (Zona masuk Liga Champions terakhir). Pada 19 November 2009, kekalahan 0-2 Juventus dari Cagliari membuat Milan berada di posisi runner-up di bawah Internazionale; karena, beberapa jam setelah kekalahan Juventus, Milan memenangkan pertandingannya dengan Catania, 2-0[18].
Memasuki bagian akhir musim Serie A April 2010, Milan yang tengah berada di peringkat ketiga dan hanya selisih 4 poin dari peringkat pertama kelasemen AS Roma, dan hanya berjarak 1 poin dengan peringkat kedua Inter Milan. Namun pada akhirnya Milan harus takluk dua kali berturut-turut dari Sampdoria 2-1, dan dari Palermo dengan skor 3-1. Dengan kekalahan tersebut, impian Milan untuk meraih gelar musim ini pupus. Pada pertandingan di giornata terakhir Serie A 2009-10 antara Milan melawan Juventus, Leonardo memimpin Milan mengalahkan Juventus 3-0 di San Siro[19], sekaligus memberi kontribusi terakhirnya bagi rossoneri, dan mengumumkan bahwa ia akan berhenti melatih Milan untuk musim depan.[20] Sejak mundurnya Leonardo, banyak spekulasi yang berpendapat mengenai pelatih baru Milan, tetapi pada 25 Juni 2010, secara mengejutkan pihak Milan mengumumkan untuk memilih Massimiliano Allegri sebagai pelatih baru Milan.[21]

Era Allegri

Musim 2010-11, Milan dipimpin oleh Massimiliano Allegri, dengan berbagai pembaruan mulai dari sponsor (bwin.com digantikan Emirates), hingga lini pemain. Di akhir bursa transfer, secara mengejutkan Milan memboyong Zlatan Ibrahimovic dari F.C. Barcelona (dengan opsi pinjaman dan pembelian 24 juta Euro di akhir musim), dan Robinho dari Manchester City. Awal musim, Milan dikejutkan dengan kekalahan 0-2 dari tim promosi A.C. Cesena, meski dalam pertandingan tersebut baik Ibrahimovic maupun Robinho memulai debutnya. Pada pertandingan derby tanggal 14 November 2010, Milan mengalahkan Internazionale di Giuseppe Meazza dengan gol tunggal penalti Ibrahimovic. Pada transfer paruh musim, Milan memboyong sejumlah pemain anyar seperti Antonio Cassano dari U.C. Sampdoria, Mark van Bommel dari Bayern München, dan Nicola Legrottaglie dari Juventus. Di ajang Liga Champions, Milan yang berhasil menembus babak penyisihan grup dipermalukan Tottenham Hotspur dengan skor 0-1 di San Siro. 13 Maret 2011, Milan mengalami hasil seri 1-1 dengan penghuni dasar klasemen A.S. Bari, minggu berikutnya 19 Maret, Milan dipermalukan U.S. Città di Palermo 0-1 di Stadion Renzo Barbera. Kekalahan tersebut membuat jarak poin dengan posisi 2 Internazionale berkurang menjadi 2 poin, dan itu terjadi tepat sebelum derby Milan putaran kedua. 2 April, derby antara Milan dan Inter berlangsung di San Siro, berakhir dengan kemenangan Milan 3-0, berkat 2 gol Pato dan 1 gol Cassano. Pada 7 Mei 2011, Milan meraih hasil imbang 0-0 dengan A.S. Roma, 1 poin tambahan hasil seri membuat poin Milan menjadi 78 poin, tak terkejar peringkat 2 Inter karena kalah head-to-head, dan membuat Milan meraih gelar juara Serie A atau scudetto yang ke-18[22]. Pada 6 Agustus 2011, Milan bertemu kembali dengan Inter dalam rangka pertandingan Piala Super Italia, Milan sebagai juara Serie A bertemu Inter sebagai juara Piala Italia. Milan memenangi pertandingan tersebut 2-1 melalui gol Ibrahimovic dan Boateng, sementara gol Inter dicetak oleh Wesley Sneijder, membuat Milan unggul 1 Piala Super (6) dari Inter (5),[23][24] Namun gagal untuk mengulang di liga, finishing kedua di belakang Juventus. Setelah tempat ketiga di liga musim berikutnya, di akhir putaran pertama Serie A 2013–14, finis di posisi kedelapan, klub berbasis di Milan telah memecat pelatih Massimiliano Allegri, sementara mempercayakan tugas kepada asisten pelatih Mauro Tassotti.

Warna dan lambang

Kostum yang dikenakan oleh Milan di Final Liga Champions 2007
Warna kostum kebanggaan Milan adalah merah-hitam,atau dalam bahasa Italia: Rossoneri[25], namun anehnya, di ajang final suatu kompetisi yang tidak memakai format kandang-tandang (contoh:Liga Champions), Milan selalu memakai warna kostum putih. Tradisi ini dipercaya membawa keberuntungan untuk Milan. Dengan enam kali menang dari delapan laga final Liga Champions berkostum putih (hanya kalah melawan Ajax pada 1995 dan Liverpool pada 2005) membuat tradisi ini semakin kukuh dipertahankan. Selain kedua kostum Milan (merah-hitam dan putih), Milan memiliki kostum ketiga (third kit) berwarna hitam dengan sentuhan garis merah di beberapa bagian. Namun, seragam ketiga ini sangat jarang digunakan.
Untuk "beberapa tahun" belakangan, lambang Milan memakai sentuhan bendera Milan (flag of Milan), yaitu lambang yang terlihat seperti lambang salib berwarna merah pada lambang Milan, yang aslinya adalah bendera dari Saint Ambrose.[26] Panggilan Milan yang lainnya, Il Diavolo Rosso (setan merah) berasal dari lambang bintang yang dikenakan Milan di atas lambang klubnya[26]. Bintang tersebut dikenakan Milan pada 1979 karena Milan sudah memenangkan lebih dari sepuluh gelar lokal (scudetto Serie A). Saat ini, lambang klub Milan adalah untuk dipersembahkan kepada bendera Comune di Milano, dengan singkatan ACM di atas dan tahun berdirinya 1899 di bawah.[26]

Stadion

Stadion Giuseppe Meazza
San Siro
S.Siro1.jpg
UEFA Nuvola apps mozilla.pngNuvola apps mozilla.pngNuvola apps mozilla.pngNuvola apps mozilla.pngNuvola apps mozilla.png
Informasi stadion
Pemilik Kotamadya Milan
Lokasi
Lokasi Via Piccolomini 5, 20151 Milan, Italia
Konstruksi
Mulai pembangunan 1925
Dibuka 19 September 1926
Direnovasi 1956, 1989
Biaya pembuatan ₤5,000,000 (1926), ₤5,100,000 (1939), $60,000,000 (1989)
Arsitek Ulisse Stacchini (1925), Giancarlo Ragazzi (1989), Enrico Hoffer (1989)
Data teknik
Kapasitas 26,000 (1926–1939)
55,000 (1939–1955)
100,000 (1955–1956)
90,000 (1956–1988)
72,000 (1988–1990)
88,500 (1990–2002)
85,700 (2002–2003)
82,955 (2003–2008)
80,074 (2008–2011)

80,018 (2011–)[27]
Suite eksekutif 30
Ukuran lapangan 105m x 68m
Rekor kehadiran 83,381 (Inter - Schalke, 21.05.1997)[28]
Pemakai
A.C. Milan (1926–)
F.C. Internazionale Milano (1947–)
Stadion tim adalah San Siro, dengan 80.018 kursi, secara resmi dikenal sebagai Stadion Giuseppe Meazza setelah mantan pemain yang mewakili kedua Milan dan Internazionale. Nama yang lebih umum digunakan, San Siro, adalah nama daerah di mana itu terletak. San Siro telah menjadi kandang dari Milan sejak 1926, ketika dibangun empat mata oleh dari dana presiden Milan pada saat itu, Piero Pirelli. Konstruksi dilakukan oleh 120 pekerja, dan mengambil 13 dan setengah bulan untuk menyelesaikan. Stadion ini dimiliki oleh klub itu sampai dijual ke dewan kota pada tahun 1935, dan sejak tahun 1947 telah berbagi dengan Internazionale, ketika klub Milanese utama lainnya diterima sebagai penyewa bersama.
Pertandingan pertama dimainkan di stadion itu pada tanggal 19 September 1926 saat Milan kalah 6-3 dalam pertandingan persahabatan melawan Internazionale. Milan memainkan pertandingan liga pertama di San Siro pada 19 September 1926, kalah 1-2 untuk Sampierdarenese. Dari kapasitas awal 35.000 penonton, stadion ini telah mengalami beberapa renovasi besar, baru-baru ini dalam persiapan untuk Piala Dunia FIFA 1990 saat kapasitas yang ditetapkan untuk 85.700, semua ditutupi dengan atap polikarbonat. Pada musim panas tahun 2008 kapasitasnya telah dikurangi menjadi 80.018, dalam rangka memenuhi standar baru yang ditetapkan oleh UEFA.
Berdasarkan model Inggris untuk stadion, San Siro dirancang khusus untuk pertandingan sepak bola, sebagai lawan banyak stadion multi-tujuan yang digunakan di Serie A. Oleh karena itu terkenal di Italia dengan suasana fantastis selama pertandingan, berkat kedekatan berdiri ke lapangan. Penggunaan flare sering oleh pendukung memberikan kontribusi ke atmosfer tetapi praktek telah kadang-kadang menyebabkan masalah.
Pada tanggal 19 Desember 2005, wakil presiden Milan dan direktur eksekutif Adriano Galliani mengumumkan bahwa klub secara serius bekerja untuk relokasi. Dia mengatakan bahwa stadion baru Milan akan sebagian besar didasarkan pada Veltins-Arena dan akan mengikuti standar stadion sepak bola di Amerika Serikat, Jerman dan Spanyol. Berbeda dengan banyak stadion lain di Italia, stadion baru Milan kemungkinan akan digunakan hanya untuk sepak bola, tidak memiliki lintasan atletik. Hak penamaan stadion baru akan mungkin dijual ke sponsor, mirip dengan Arsenal, Stadion Emirates. Ini masih harus dilihat apakah rencana ini akan dilanjutkan atau jika ini hanyalah sebuah cara untuk memaksa pemilik (Comune di Milano) untuk menjual stadion ke Milan untuk biaya nominal sehingga untuk melanjutkan dengan renovasi besar-besaran. Kemungkinan Internazionale mengosongkan San Siro dapat mempengaruhi proses.

Pendukung dan rivalitas

Secara sejarah, AC Milan (dipanggil dengan "Milan" saja di Italia) didukung oleh kaum pekerja dan kelas buruh di Milan yang umumnya merupakan para pendatang dari daerah Italia selatan (atas dasar itulah julukan "Casciavit" / obeng diberikan untuk Milan)[29], sementara Inter lebih didukung orang-orang kaya.[29] Meskipun begitu, pada beberapa tahun terakhir, basis pendukung telah banyak berubah. Milan kini dimiliki oleh raja media dan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, sementara Inter dimiliki oleh raja media dari Indonesia, Erick Thohir.[30]
Basis pendukung Milan yang disebut Milanisti mayoritas berhaluan politik sayap kiri, berseberangan dengan Inter yang didominasi oleh pendukung yang secara tradisional berhaluan sayap kanan. Grup pendukung (ultras) yang terkenal dari Milan adalah Fossa Dei Leoni[31] yang beraliran ekstrem kiri, dan Brigate Rossonere[31] yang beraliran ekstrem kanan. Menyusul keributan dengan suporter Inter pada derby musim kompetisi 2005-06, Fossa Dei Leoni membubarkan diri secara organisasi. Meskipun begitu, massa mereka masih setia mendukung Milan di tribun khusus bagian selatan stadion San Siro bersama kelompok lain, dengan sebutan Curva Sud.[31]
Menurut sebuah studi dari 2010, Milan adalah tim Italia paling didukung di Eropa, dengan lebih dari 18,4 juta pendukung. AC Milan memiliki kesembilan tertinggi kehadiran rata-rata dari klub sepak bola Eropa selama musim 2010-11, di belakang Borussia Dortmund, FC Barcelona, Manchester United, Real Madrid, Bayern Munich, Schalke, Arsenal, dan Hamburg.[32][33][34][35][36]
Pendukung Genoa mempertimbangkan Milan saingan yang dibenci setelah Genoa fan, Vincenzo Spagnolo ditikam sampai mati oleh seorang pendukung Milan pada Januari 1995.[37] Namun, persaingan utama Milan adalah klub tetangga, Internazionale, kedua klub bertemu di derby dua kali setiap musim Serie A. Nama Derby della Madonnina merujuk kepada Santa Perawan Maria, yang patung di atas Katedral Milan merupakan salah satu atraksi utama kota. Pertandingan biasanya menciptakan suasana yang hidup, dengan banyak (sering humoris atau menyinggung) spanduk membuka sebelum memulai permainan. Flare yang biasa hadir dan memberikan kontribusi untuk tontonan tetapi mereka kadang-kadang menyebabkan masalah, termasuk ditinggalkannya leg kedua Liga Champions UEFA 2004–05 pertandingan perempat final antara Milan dan Inter pada tanggal 12 April 2005, setelah suar dilemparkan dari kerumunan oleh seorang pendukung Inter Milan menyerang kiper Dida pada bahu.[38]

Pemain

Skuat tim utama

Per 2 September 2014.[39] Nomor punggung berdasarkan pertandingan persahabatan dan masih menunggu pengumuman resmi.
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.
Pos. Nama
1 Bendera Italia GK Michael Agazzi
2 Bendera Italia DF Mattia De Sciglio
4 Bendera Italia DF José Mauri
5 Bendera Perancis DF Philippe Mexès
7 Bendera Perancis FW Jérémy Ménez
8 Bendera Spanyol MF Suso
9 Bendera Brasil FW Luiz Adriano
10 Bendera Jepang FW Keisuke Honda
11 Bendera Italia FW Alessio Cerci
13 Bendera Italia DF Alessio Romagnoli
14 Bendera Italia DF Michelangelo Albertazzi
15 Bendera Brasil DF Rodrigo Ely
16 Bendera Italia MF Andrea Poli
17 Bendera Kolombia DF Cristián Zapata

No.
Pos. Nama
18 Bendera Italia MF Riccardo Montolivo Kapten[40]
20 Bendera Italia DF Ignazio Abate
21 Bendera Italia FW Alessandro Matri
22 Bendera Italia MF Antonio Nocerino
23 Bendera Spanyol GK Diego Lopez
28 Bendera Italia MF Giacomo Bonaventura
29 Bendera Italia DF Gabriel Paletta
31 Bendera Italia DF Luca Antonelli
32 Bendera Italia GK Christian Abbiati
33 Bendera Brasil DF Alex
34 Bendera Belanda MF Nigel de Jong
70 Bendera Kolombia FW Carlos Bacca
78 Bendera Perancis FW M'Baye Niang
81 Bendera Italia DF Cristian Zaccardo
91 Bendera Italia MF Andrea Bertolacci
96 Bendera Italia DF Davide Calabria
98 Bendera Italia FW Hachim Mastour
99 Bendera Italia GK Gianluigi Donnarumma

Dipinjamkan

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.
Pos. Nama

Bendera Brasil GK Gabriel (at Carpi hingga 30 Juni 2015)[41]

Bendera Italia GK Edoardo Pazzagli (ke Pistoiese hingga 30 Juni 2015)[42]

Bendera Rumania DF Cristian Daminuță (ke Viitorul hingga 30 Juni 2015)[43]

Bendera Brasil DF Marcus Diniz (ke Lecce hingga 30 Juni 2015)[44]

Bendera Italia DF Johad Ferretti (ke SPAL hingga 30 Juni 2015)[45]

Bendera Italia DF Cristian Galliani (ke Varese hingga 30 Juni 2015)[46]

Bendera Italia DF Marco Pinato (ke Lanciano hingga 30 Juni 2015)[47]

Bendera Ceko DF Stefan Šimić (ke Varese hingga 30 Juni 2015)[48]

Bendera Hongaria DF Krisztián Tamás (ke Varese hingga 30 Juni 2015)[49]

Bendera Kolombia DF Jherson Vergara (ke Avellino hingga 30 Juni 2015)[50]

Bendera Spanyol DF Dídac Vilà (ke Eibar hingga 30 Juni 2015)[51]

Bendera Slovenia MF Žan Benedičič (ke Leeds hingga 30 Juni 2015)[52]

Bendera Slovenia MF Valter Birsa (ke Chievo hingga 30 Juni 2015)[53]

No.
Pos. Nama

Bendera Hongaria MF Attila Filkor (at Avellino hingga 30 Juni 2015)[54]

Bendera Italia MF Marco Ezio Fossati (ke Perugia hingga 30 Juni 2015)[55]

Bendera Ghana MF Edmund Hottor (ke Venezia hingga 30 Juni 2015)[56]

Bendera Italia MF Alessio Innocenti (at Gorica hingga 30 June 2015)[57]

Bendera Italia FW Giacomo Beretta (ke Pro Vercelli hingga 30 Juni 2015)[58]

Bendera Italia FW Matteo Chinellato (ke Südtirol hingga 30 Juni 2016)[59]

Bendera Italia FW Gianmario Comi (ke Avellino hingga 30 Juni 2015)[60]

Bendera Italia FW Alessandro Matri (ke Genoa hingga 30 Juni 2015)[61]

Bendera Nigeria FW Nnamdi Oduamadi (ke Crotone hingga 30 Juni 2015)[62]

Bendera Italia FW Andrea Petagna (ke Latina hingga 30 Juni 2015)[63]

Bendera Brasil FW Robinho (ke Santos hingga 30 Juni 2015)[64]

Bendera Italia FW Gianmarco Zigoni (ke Monza hingga 30 Juni 2015)[65]

Dimiliki bersama

Pemain berikut telah ditransfer ke tim lain di mana Milain menguasai hak keikutsertaan (seperti 50% hak patrimonial) dari kontrak mereka. Hal ini tidak diizinkan per Juli 2015.
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.
Pos. Nama

Bendera Italia MF Simone Verdi (Torino,[66] but currently on loan at Empoli)[67]

Skuat tim remaja

Pemain terkemuka

Nomor yang dipensiunkan

No. Pemain Kebangsaan Posisi Debut di Milan Pertandingan Terakhir Ref
3* Paolo Maldini  Italia Bek tengah / Bek kiri 25 Januari 1985 31 Mei 2009 [68]
6 Franco Baresi  Italia Sweeper 23 April 1978 1 Juni 1997 [68]
* Mungkin dikembalikan untuk salah satu dari kedua putranya, harus salah satu dari mereka bermain secara profesional untuk klub.

Staf kepelatihan saat ini

Per 16 Januari 2014.[69]
Jabatan Nama
Pelatih utama Sinisa Mihajlovic
Asisten pelatih Mauro Tassotti
Pelatih kiper Valerio Fiori
Asisten teknik Andrea Maldera
Direktur medis Rodolfo Tavana
Dokter klub Stefano Mazzoni
Armando Gozzini
Pelatih kebugaran Simone Folletti
Fabio Allevi
Bruno Dominici
Sergio Mascheroni
Andrea Primitivi
Kiropraktor Stefano Arata
Fisioterapis Marco Cattaneo
Dario Lorenzo Fort
Stefano Grani
Roberto Morosi
Marco Paesanti
Ahli pemijatan Endo Tomoroni

Presiden dan manajer

Sejarah kepresidensial

Selama di bawah pimpinannya, Silvio Berlusconi membangun Milan menjadi klub papan atas Eropa dengan memberi banyak gelar baik di tingkat domestik maupun internasional.
Milan memiliki bayak presiden sejak didirikan, beberapa dari mereka juga adalah pemilik klub dan presiden yang diistimewakan. Inilah daftar lengkapnya.[70]
 
Nama Tahun
Alfred Edwards 1899–1909
Giannino Camperio 1909
Piero Pirelli 1909–1928
Luigi Ravasco 1928–1930
Mario Bernazzoli 1930–1933
Luigi Ravasco 1933–1935
Pietro Annoni 1935
Pietro Annoni
G. Lorenzini
Rino Valdameri
1935–1936
Emilio Colombo 1936–1939
Achille Invernizzi 1939–1940
Umberto Trabattoni 1940–1944
Antonio Busini 1944–1945
Umberto Trabattoni 1945–1954
Andrea Rizzoli 1954–1963
Felice Riva 1963–1965
 
Nama Tahun
Federico Sordillo 1965–1966
Franco Carraro 1967–1971
Federico Sordillo 1971–1972
Albino Buticchi 1972–1975
Bruno Pardi 1975–1976
Vittorio Duina 1976–1977
Felice Colombo 1977–1980
Gaetano Morazzoni 1980–1982
Giuseppe Farina 1982–1986
Rosario Lo Verde 1986
Silvio Berlusconi 1986–2004
Komisi Presidensial 2004–2006
Silvio Berlusconi 2006–2008
Mengalami kelowongan[71] 2008–2012
Silvio Berlusconi[72] 2012–

Sejarah manajerial

Berikut ini adalah daftar pelatih Milan sepanjang sejarah.[73]
 
Nama Negara Tahun
Herbert Kilpin Bendera Inggris 1900–1908
Daniele Angeloni Bendera Italia 1906–1907
Komisi Teknik Bendera Italia 1907–1910
Giovanni Camperio Bendera Italia 1910–1911
Komisi Teknik Bendera Italia 1911–1914
Guido Moda Bendera Italia 1915–1922
Ferdi Oppenheim Bendera Austria 1922–1924
Vittorio Pozzo Bendera Italia 1924–1926
Guido Moda Bendera Italia 1926
Herbert Burgess Bendera Inggris 1926–1928
Engelbert König Bendera Austria 1928–1931
József Bánás Bendera Hongaria 1931–1933
József Viola Bendera Hongaria 1933–1934
Adolfo Baloncieri Bendera Italia 1934–1937
William Garbutt Bendera Inggris 1937
Hermann Felsner
József Bánás
Bendera Austria
Bendera Hongaria
1937–1938
József Viola Bendera Hongaria 1938–1940
Guido Ara
Antonio Busini
Bendera Italia
Bendera Italia
1940–1941
Mario Magnozzi Bendera Italia 1941–1943
Giuseppe Santagostino Bendera Italia 1943–1945
Adolfo Baloncieri Bendera Italia 1945–1946
Giuseppe Bigogno Bendera Italia 1946–1949
Lajos Czeizler Bendera Hongaria 1949–1952
Gunnar Gren Bendera Swedia 1952
Mario Sperone Bendera Italia 1952–1953
Béla Guttmann Bendera Hongaria 1953–1954
Antonio Busini Bendera Italia 1954
Hector Puricelli Bendera Uruguay 1954–1956
Giuseppe Viani Bendera Italia 1957–1960
Paolo Todeschini Bendera Italia 1960–1961
Nereo Rocco Bendera Italia 1961–1963
Luis Carniglia Bendera Argentina 1963–1964
Nils Liedholm Bendera Swedia 1963–1966
Giovanni Cattozzo Bendera Italia 1966
 
Nama Negara Tahun
Arturo Silvestri Bendera Italia 1966–1967
Nereo Rocco Bendera Italia 1966–1972
Cesare Maldini Bendera Italia 1973–1974
Giovanni Trapattoni Bendera Italia 1974
Gustavo Giagnoni Bendera Italia 1974–1975
Nereo Rocco Bendera Italia 1975
Paolo Barison Bendera Italia 1975-1976
Giovanni Trapattoni Bendera Italia 1976
Giuseppe Marchioro Bendera Italia 1976–1977
Nereo Rocco Bendera Italia 1977
Nils Liedholm Bendera Swedia 1977–1979
Massimo Giacomini Bendera Italia 1979–1981
Italo Galbiati Bendera Italia 1981
Luigi Radice Bendera Italia 1981–1982
Italo Galbiati Bendera Italia 1982
Francesco Zagatti Bendera Italia 1982
Ilario Castagner Bendera Italia 1982–1984
Italo Galbiati Bendera Italia 1984
Nils Liedholm Bendera Swedia 1984–1987
Fabio Capello Bendera Italia 1987
Arrigo Sacchi Bendera Italia 1987–1991
Fabio Capello Bendera Italia 1991–1996
Oscar Tabárez Bendera Uruguay 1996
Giorgio Morini Bendera Italia 1996–1997
Arrigo Sacchi Bendera Italia 1997
Fabio Capello Bendera Italia 1997–1998
Alberto Zaccheroni Bendera Italia 1998–2001
Cesare Maldini
Mauro Tassotti
Bendera Italia 2001
Fatih Terim
Antonio Di Gennaro
Bendera Turki
Bendera Italia
2001
Carlo Ancelotti Bendera Italia 2001–2009
Leonardo Bendera Brasil 2009–2010
Massimiliano Allegri Bendera Italia 2010–2014
Mauro Tassotti (caretaker) Bendera Italia 2014
Clarence Seedorf Bendera Belanda 2014
Filippo Inzaghi Bendera Italia 2014-2015
Sinisa Mihajlovic Bendera Serbia 2015-

Prestasi

Bila dihitung berdasarkan total banyaknya gelar, maka Milan adalah salah satu klub tersukses di Italia, dengan total raihan gelar juara lebih dari 29 tropi dan menjadi terbanyak kedua setelah Juventus (40 tropi domestik)[74]. Milan juga menjadi klub tersukses di dunia bersama Boca Juniors[75], dengan rekor 14 trofi konfederasi (UEFA-Eropa) dan 4 trofi dunia. Milan juga mengenakan bintang tanda bahwa mereka memenangi lebih dari 10 gelar Serie A. Ditambah lagi, Milan juga memakai Lambang Penghargaan UEFA (UEFA Badge of Honour) di bagian lengan kiri seragam mereka karena memenangi lebih dari lima gelar Liga Champions.[76]

Kejuaraan Nasional

Perayaan scudetto Milan musim 2003-04
  • Juara (18): 1901; 1906; 1907; 1950-51; 1954-55; 1956-57; 1958-59; 1961-62; 1967-68; 1978-79; 1987-88; 1991-92; 1992-93; 1993-94; 1995-96; 1998-99; 2003-2004; 2010-2011
  • Runner-up (15): 1902; 1947-48; 1949-50; 1951-52, 1955-56, 1960-61; 1964-65; 1968-69; 1970-71; 1971-72; 1972-1973; 1989-90; 1990-91; 2004-05; 2011-12
  • Juara (2): 1980–81; 1982–83
  • Juara (5): 1966–67; 1971–72; 1972–73; 1976–77; 2002-03
  • Runner-up (7): 1941–42; 1967–68; 1970–71; 1974–75; 1984–85; 1989-90; 1997-98
  • Juara (6): 1988; 1992; 1993; 1994; 2004; 2011
  • Runner-up (3): 1996; 1999; 2003

Kejuaraan Eropa

Euforia kemenangan AC Milan di Liga Champions 2007
  • Juara (7): 1962-63; 1968-69; 1988-89; 1989-90; 1993-94; 2002-03; 2006-07
  • Runner-up (4): 1957-58; 1992-93; 1994-95; 2004-05
  • Juara (5): 1989; 1990; 1994; 2003; 2007
  • Runner-up (2): 1973; 1993
  • Juara (2): 1967–68; 1972–73
  • Runner-up (1): 1973–74

Kejuaraan Dunia

  • Runner-up (4): 1963; 1993; 1994; 2003

Kejuaraan lainnya

  • Piala Latin (Piala yang paling penting bagi klub-klub Eropa pada tahun 40-an dan 50-an. Diselenggarakan sejak 1949 hingga 1957 antara juara-juara Perancis, Italia, Portugal dan Spanyol. Kejuaraan ini menghilang setelah dimulainya Piala Champions.):
  • Juara (3): 1951; 1956
  • Runner-up (1): 1953
  • Juara (1): 1981-82
  • Juara (3): 2009, 2011, 2012
  • Juara (2): 1988, 1990
  • Runner-up (1): 1999
  • Juara (12): 1992, 1993, 1994, 1996, 1997, 2002, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2011
  • Runner-up (9): 1991, 1995, 1998, 1999, 2000, 2001, 2003, 2004, 2010

Pemain yang memenangi Piala Dunia saat bermain di Milan

 
Pemain yang memenangi Kejuaraan di benua asalnya saat bermain di Milan

UEFA European Cup.svg Eropa

 

Coppa America calcio.svg Amerika Latin

Pemain yang memenangi Piala Konfederasi saat bermain di Milan

Pallone d'oro.svg Peraih Ballon d'Or

Statistik dan catatan klub

Andriy Shevchenko, pencetak gol terbanyak kedua Milan
Paolo Maldini sampai sekarang mencetak rekor untuk total penampilan di Serie A untuk Milan dengan total ± 1000 penampilan, dan 600 di antaranya diperoleh dari Serie A (14 Mei 2007, tidak termasuk pertandingan playoff).[77] Selanjutnya ia dikenal sebagai pemain paling sering tampil di Serie A sepanjang masa.[78]
Peryerang Swedia Gunnar Nordahl mencetak 38 gol di musim 1950-51, 35 di antaranya berada di Serie A, menetapkan persepakbolaan Italia dan rekor klub. Dia kemudian menjadi pencetak gol terbanyak Milan sepanjang masa, mencetak 221 gol untuk klub dalam 268 pertandingan[79] Andriy Shevchenko berada di urutan kedua dengan 243 gol dalam 298 permainan, dan Gianni Rivera di tempat ketiga, yang telah mencetak 164 gol dalam 658 pertandingan. Rivera juga pencetak gol termuda Milan, mencetak gol di pertandingan liga melawan Juventus pada hanya 17 tahun.
Pelatih legendaris Nereo Rocco, pendukung pertama catenaccio di negeri ini, adalah pelatih kepala terlama Milan, duduk di bangku cadangan selama lebih dari 9 tahun (dalam dua periode) pada tahun 1960 dan awal 1970-an, memenangkan Piala Eropa pertama klub. Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi, yang membeli klub pada tahun 1986, adalah presiden terlama Milan (23 tahun, karena kekosongan dua tahun antara 2004 dan 2006).
Pertandingan resmi pertama di mana Milan berpartisipasi adalah di Federal Football Championship Ketiga, pendahulu dari Serie A, kalah 3-0 untuk Torinese. Kemenangan terbesar yang pernah Milan adalah 13-0 melawan Audax Modena, dalam pertandingan liga pada musim 1914-15. Kekalahan terberat yang tercatat di liga pada musim 1922-23, kalah 0-8 oleh Bologna.
Milan memiliki rekor yang unik namun impresif, yaitu saat mengikuti musim 1991-92. Milan tidak pernah kalah dalam musim tersebut. Totalnya, Milan tidak pernah kalah dalam 58 pertandingan, dimulai dengan seri 0-0 melawan Parma saat 26 Mei 1991 dan secara ironis diakhiri dengan kekalahan kandang 1-0 dengan Parma juga, 21 Maret 1993. Rekor tidak terkalahkan ini merupakan rekor terpanjang ketiga di sepak bola Eropa, di bawah Steaua Bucureşti dengan 104 pertandingan tanpa kekalahan dan Celtic dengan 68 pertandingan tanpa kekalahan.[80][81]
Pada 2007, Milan bersama dengan Boca Juniors dari Argentina menyandang gelar klub dengan gelar internasional terbanyak versi FIFA. Kerena status ini, Milan sempat merajai peringkat klub sepak bola terhebat dunia pada kisaran 2007.[82]
Penjualan Kaká ke Real Madrid pada tahun 2009, memecahkan rekor transfer dunia sepakbola 8 tahun dipegang oleh Zinedine Zidane, biaya klub Spanyol £ 56.000.000.[83] Namun, catatan yang berlangsung selama kurang dari satu bulan, rusak oleh Transfer Cristiano Ronaldo, biaya sebesar £ 80.000.000. Catatan ini, bagaimanapun, adalah dalam hal tingkat pound Inggris nominal, tidak disesuaikan dengan inflasi atau nilai sebenarnya di Euro, mata uang yang digunakan di Italia dan Spanyol.

A.C. Milan sebagai perusahaan

A.C. Milan (gabungan)
(dalam juta Euro)
Tahun Hasil Perubahan
2006[84] 11.904 305.111
2007[85] -31.7 275.442
2008[86] -66.8 237.9
2009[87] -9.8 327.6
2010[88] -69.751 253.196
2011[89] -67.334 266.811
2012 -6.9 329.1
Berdasarkan Deloitte Football Money League yang diterbitkan oleh konsultan Deloitte, di musim 2005-06, Milan ada di peringkat kelima klub sepak bola dengan pendapatan terringgi di dunia dengan jumlah estimasi pendapatannya 233.7 juta Euro.[90] Saat ini, Milan menempati peringkat keenam dalam daftar Klub Sepakbola Terkaya Di Dunia oleh majalah Forbes, membuat Milan klub sepak bola Italia terkaya.[91]
Fly Emirates adalah sponsor Milan saat ini, di mulai dari musim 2010-11 dan setidaknya akan bertahan hingga 5 musim ke depan[92]. Perusahaan judi online Austria, bwin.com adalah sponsor Milan yang sebelumnya, dengan kontrak empat tahun dimulai dari musim 2006-07.[93]
Sebelum bwin.com, sponsor Milan adalah Opel, perusahaan mobil asal Jerman. Opel mensponsori Milan selama 12 tahun, dan terpampang selama itu juga dengan logonya, namun, pada musim 2003-04 dan 2005-06 nama sponsor Opel di seragam Milan berubah, menjadi Meriva (2003-04) dan Zafira (2005-06), dua mobil produk mereka.
Seragam dan perlengkpan olahraga Milan saat ini disuplai dari perusahaan manufaktur olahraga Jerman, Adidas, yang kontraknya berakhir pada musim 2017-18.[94] Kontrak ini membuat Adidas adalah manufaktur resmi semua seragam dan perlengkapan replika Milan. Sebelum Adidas, perusahaan olahraga Italia Lotto adalah manufaktur resmi seragam dan perlengkapan Milan.
Pada 14 Januari 2008, Milan dan Adidas memperbaharui kontrak kerjasama sampai 30 Juni 2018. Berdasarkan kontrak, Adidas bertanggungjawab terhadap tiga franchise Milan: sponsor terhadap seragam, merchandise Milan, dan distribusi semua produk non-sepak bola Milan. Berdasarkan kontrak baru, Adidas akan bertanggung jawab untuk 3 area yang terpisah dari sponsorship, sedangkan sponsorship pada kemeja, merchandising dan distribusi semua non-sepak bola Milan terkait produk.[95]

Pemasok kostum dan Sponsor

Tahun Pemasok kostum Sponsor
Produk Perusahaan
1981–82 Linea Milan Pooh Jeans Italiana Manifatture S.p.A.
1982–83 NR Hitachi Hitachi Europe Srl
1983–84 Cuore
1984–85 Rolly Go Oscar Mondadori Arnoldo Mondadori Editore S.p.A.
1985–86 Gianni Rivera Fotorex U-Bix Olivetti S.p.A.
1986–87 Kappa
1987–90 Mediolanum
1990–92 Adidas
1992–93 Motta
1993–94 Lotto
1994–98 Opel
1998–06 Adidas
2006–10 Bwin
2010–15 Fly Emirates The Emirates Group

Superleague Formula

Mobil Superleague Formula AC Milan
Milan juga mensponsori "AC Milan Superleague Formula"[96] dalam ajang balap mobil Superleague Formula (ajang balap mobil formula yang diponsori klub sepak bola, dan balapan sesuai nama klub yang mensponsorinya). Robert Doornbos yang balapan untuk Minardi dan Red Bull Racing di kejuaraan dunia Formula One, akan membalap untuk Milan.[97]. Doornbos memenangkan balapan pertamanya untuk tim di Superleague Formula Nürburgring 2008. Doornbos digantikan oleh juara GP2 series, Giorgio Pantano.[98] Penggantian ini menyebabkan Milan adalah peserta pertama yang memakai lebih dari satu pembalap. Di balapan pertama Giorgio, tim AC Milan mengalami masalah pada gearbox - saat pertandingan kualifikasi - yang menyebabkan ia terdampar di grid ke-16 saat balapan pertama. AC Milan memenangkan balapan kedua dari pembukaan musim 2009. Pada musim 2010, Milan menggunakan jasa Yelmer Buurman sebagai pengendara mobil Superleague Formula.[99]

Nama

Tahun Nama Catatan
1899-1919 Milan C.F.C (Milan Cricket and Football Club)
1919-1938 Milan F.C (Milan Football Club)
1938-1945 A.C. Milano (Associazione Calcio Milano) "Milano" adalah ejaan untuk Milan dalam Italia, dipakai selama era fasisme Italia dalam Perang Dunia 2
1938- A.C. Milan (Associazione Calcio Milan) "Milan" adalah ejaan dalam Inggris, untuk menghormati Herbert Kiplin

Himne Milan

AC Milan juga mempunyai himne yang berjudul "Inno Milan!", diciptakan oleh Tony Renis, pembuat lagu asal Italia.
Bahasa Italia Bahasa Indonesia
Milan milan solo con te
Milan milan sempre per te
Camminiamo noi accanto ai nostri eroi
Sopra un campo verde sotto un cielo blu
Conquistate voi una stella in piã
A brillar per noi
E insieme cantiamo
Milan Milan solo con te, Milan!!
Milan Milan sempre per te
Ooo oo... Ooo oo..
Una grande squadra
Sempre in festa olã¨
Ooo oo... Ooo oo.. Ooo oo..
E insieme cantiamo
Milan Milan solo con te, Milan!!
Milan Milan sempre per te
Con il Milan nel cuore
Nel profondo dell'anima
Un vero amico sei
E insieme cantiamo
Milan Milan solo con te, Milan!!
Milan Milan sempre con te
Ooo oo.. Ooo oo..
Milan Milan hanya dengan anda
Milan Milan selalu untuk anda
Kita berjalan di samping pahlawan kita
Di lapangan hijau, di bawah langit biru
Anda memenangkan bintang utama
Bersinar untuk kita
Dan bersama kami menyanyi
Milan Milan hanya dengan anda, Milan!!
Milan Milan selalu untuk anda
Ooo oo... Ooo oo..
Sebuah tim besar
Juga dalam perayaan
Ooo oo... Ooo oo.. Ooo oo..
Dan bersama kami menyanyi
Milan Milan hanya dengan anda, Milan!!
Milan Milan selalu untuk anda
Dengan Milan di hati
Di kedalaman jiwa
Seorang sahabat sejati anda
Dan bersama kami menyanyi
Milan Milan hanya dengan anda, Milan!!
Milan Milan selalu untuk anda
Ooo oo... Ooo oo..

Tim rival

Sebagai tim tradisional dalam kompetisi Italia dan Eropa, Milan memiliki berbagai rival/pesaing yang seimbang, yang telah bertemu dengan Milan di berbagai ajang pertandingan.
Di Italia Di Luar Italia
Bendera Inter Milan Internazionale Bendera Manchester United F.C. Manchester United F.C. Bendera Inggris
Bendera Juventus Juventus F.C. Bendera Liverpool F.C. Liverpool F.C. Bendera Inggris
Bendera A.S. Roma A.S. Roma Bendera Arsenal F.C. Arsenal F.C. Bendera Inggris
Bendera Genoa C.F.C. Genoa C.F.C. Bendera FC Barcelona F.C. Barcelona Bendera Spanyol
Bendera Fiorentina ACF Fiorentina Bendera Real Madrid C.F. Real Madrid C.F. Bendera Spanyol
Bendera Atalanta B.C. Atalanta B.C. Bendera Ajax Amsterdam Ajax Amsterdam Bendera Belanda
Bendera Napoli S.S.C. Napoli Bendera São Paulo F.C. São Paulo F.C. Bendera Brasil
Bendera Sampdoria U.C. Sampdoria Bendera Boca Juniors Boca Juniors Bendera Argentina

Galeri

Catatan kaki

  1. ^ "Organisational chart". acmilan.com. Associazione Calcio Milan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 October 2010. Diakses tanggal 4 October 2010.
  2. ^ "Cariche sociali" [Club officers]. acmilan.com (dalam Italian). Associazione Calcio Milan. Diakses tanggal 7 March 2013.
  3. ^ a b c d e "Honours". acmilan.com. Associazione Calcio Milan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 October 2010. Diakses tanggal 4 October 2010.
  4. ^ "Trophy Room". realmadrid.com. Real Madrid Club de Fútbol. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 July 2008. Diakses tanggal 12 July 2008.
  5. ^ "Albo d'oro". legaseriea.it (dalam Italian). Lega Nazionale Professionisti Serie A. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 October 2010. Diakses tanggal 4 October 2010.
  6. ^ "History". acmilan.com. Associazione Calcio Milan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 October 2010. Diakses tanggal 4 October 2010.
  7. ^ Neil Heath (17 November 2009). "AC Milan's Nottingham-born hero". bbc.co.uk (British Broadcasting Corporation). Diakses tanggal 4 October 2010.
  8. ^ "Struttura". sansiro.net (dalam Italian). San Siro. Diakses tanggal 4 October 2010.
  9. ^ "Is this the greatest derby in world sports?". Theroar.com.au. 26 January 2010. Diakses tanggal 2011-09-28.
  10. ^ "Italia, il paese nel pallone" (PDF). demos.it (dalam Italian). 24 September 2010. pp. 3, 9–10. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 21 July 2011. Diakses tanggal 20 July 2011.
  11. ^ "Soccer Team Valuations". forbes.com (Forbes). 30 April 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2010. Diakses tanggal 4 October 2010.
  12. ^ "ECA Members". ecaeurope.com. European Club Association. Diakses tanggal 4 October 2010.
  13. ^ "Inter – History". F.C. Internazionale Milano. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 January 2010. Diakses tanggal 11 January 2010.
  14. ^ "Punishments cut for Italian clubs". BBC Sport. 25 July 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 July 2006. Diakses tanggal 30 July 2006.
  15. ^ bola/2009/10/19/brk,20091019-203264,id.html Pato bantu AC Milan bangkit.
  16. ^ Fase grup Liga Champions UEFA musim 2009-10. Pertandingan leg 1 di kandang Madrid
  17. ^ AC Milan menang lagi
  18. ^ Catania 0- AC Milan 2
  19. ^ Milan 3-0 Juventus, 2009/2010
  20. ^ Leonardo berhenti melatih Milan
  21. ^ Massimiliano Allegri Akan Menangani AC Milan
  22. ^ Seri, Milan Rayakan "Scudetto" Ke-18 di Roma
  23. ^ "AC Milan win 2010–11 Serie A title". Goal.com. 7 May 2011. Diakses tanggal 2011-09-28.
  24. ^ "How AC Milan won the Serie A title". Goal.com. 8 May 2011. Diakses tanggal 2011-09-28.
  25. ^ "AC Milan - Sevilla FC" (PDF). UEFA.com. 2007-07-25.
  26. ^ a b c "AC Milan". WeltFussballArchiv.com. 2007-07-25.
  27. ^ http://www.uefa.com/MultimediaFiles/Download/StatDoc/competitions/UCL/01/67/63/78/1676378_DOWNLOAD.pdf
  28. ^ [1] 2011-12 UEFA CL Season
  29. ^ a b "AC Milan vs. Inter Milan". FootballDerbies.com. 2007-07-25.
  30. ^ "AC Milan". Extra-Football.com. 25 July 2007.[pranala nonaktif]
  31. ^ a b c "Italian Ultras Scene". View from the Terrace. 29 June 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 April 2001.
  32. ^ "German Bundesliga Stats: Team Attendance - 2010-11". ESPNsoccernet.
  33. ^ Camp Nou: Average attendance 79,390 | FCBarcelona.cat
  34. ^ "Barclays Premier League Stats: Team Attendance - 2010-11". ESPNsoccernet.
  35. ^ "Spanish La Liga Stats: Team Attendance - 2010-11". ESPNsoccernet.
  36. ^ "Italian Serie A Stats: Team Attendance - 2010-11". ESPNsoccernet.
  37. ^ "Genoa Bans Milan Fans From Sunday Match". ItalyMag.co.uk. 29 June 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 October 2007.
  38. ^ "Milan game ended by crowd trouble". BBC Sport. 25 July 2007.
  39. ^ "Squad season 2014/2015". acmilan.com. Associazione Calcio Milan. Diakses tanggal 2 September 2014.
  40. ^ "Galliani: "Montolivo will be our captain"". acmilan.com (Associazione Calcio Milan). 24 Juni 2013. Diakses tanggal 1 Juli 2013.
  41. ^ "Tra i pali ecco Gabriel". carpifc1909.it (dalam Italian) (Carpi Football Club 1909). 1 September 2014. Diakses tanggal 1 September 2014.
  42. ^ "La Pistoiese presenta il portiere Edoardo Pazzagli". iltirreno.gelocal.it (dalam Italia) (Il Tirreno). 2 Juli 2014. Diakses tanggal 4 Juli 2014.
  43. ^ Ferrazzi, Enrico (17 Juli 2014). "Ufficiale: Viitorul Costanta, ancora Daminuta dal Milan". milannews.it (dalam Italia). Diakses tanggal 17 Juli 2014.
  44. ^ "Diniz ancora in giallorosso". uslecce.it (dalam Italia) (Unione Sportiva Lecce). 14 Juli 2014. Diakses tanggal 14 Juli 2014.
  45. ^ "Aldrovandi e Ferretti: gli ultimi due neo-arrivati in casa SPAL 2013". spal2013.it (dalam Italia) (Società Polisportiva Ars et Labor 2013). 2 Juli 2014. Diakses tanggal 3 Juli 2014.
  46. ^ Trovato, Salvatore (26 Juli 2014). "Ufficiale: Varese, Galliani torna in prestito dal Milan". milannews.it (dalam Italia). Diakses tanggal 27 Juli 2014.
  47. ^ "Ufficiali gli ingaggi di Pinato e Monachello: Entrambi arrivano in prestito con diritto di riscatto". virtuslanciano.it (dalam Italia) (Società Sportiva Virtus Lanciano 1924). 20 August 2014. Diakses tanggal 20 August 2014.
  48. ^ "Mercato: Šimić è ufficialmente del Varese". varese1910.it (dalam Italia) (Associazione Sportiva Varese 1910). 6 August 2014. Diakses tanggal 6 August 2014.
  49. ^ "Mercato: benvenuto Tamás". varese1910.it (dalam Italia) (Associazione Sportiva Varese 1910). 27 Juli 2014. Diakses tanggal 27 Juli 2014.
  50. ^ "Official: Jherson Vergar moves to Avellino in loan deal". acmilan.com (Associazione Calcio Milan). 9 Juli 2014. Diakses tanggal 9 Juli 2014.
  51. ^ "El Eibar anuncia la cesión por una temporada de Dídac Vilà, procedente del Milan". sdeibar.com (dalam Spanish) (Sociedad Deportiva Eibar). 26 August 2014. Diakses tanggal 26 August 2014.
  52. ^ "Benedičič signs up for season". leedsunited.com (Leeds United Association Football Club). 4 August 2014. Diakses tanggal 4 August 2014.
  53. ^ "Official: Valter Birsa moves on loan to Chievo". acmilan.com (Associazione Calcio Milan). 9 Juli 2014. Diakses tanggal 9 Juli 2014.
  54. ^ "Ingaggiato dal Milan il centrocampista Attila Filkor". asavellino.com (dalam Italian) (Associazione Sportiva Avellino 1912). 1 September 2014. Diakses tanggal 1 September 2014.
  55. ^ "Fossati è un giocatore del Perugia". acperugiacalcio.com (dalam Italia) (Associazione Calcistica Perugia Calcio). 15 Juli 2014. Diakses tanggal 15 Juli 2014.
  56. ^ "Arriva anche l'accordo con il Milan, ecco Hottor". fbcunionevenezia.com (dalam Italia) (Football Club Unione Venezia). 16 Juli 2014. Diakses tanggal 16 Juli 2014.
  57. ^ "Kokol in Innocenti okrepila igralski kader". nd-gorica.com (dalam Slovenian) (Nogometno Društvo Gorica). 1 September 2014. Diakses tanggal 1 September 2014.
  58. ^ "Ufficiale: dal Milan arriva l'attaccante Giacomo Beretta". fcprovercelli.it (dalam Italia) (Football Club Pro Vercelli 1892). 21 August 2014. Diakses tanggal 21 August 2014.
  59. ^ "All'F.C. Südtirol torna Matteo Chinellato". fc-suedtirol.com (dalam Italia) (Fußball Club Südtirol). Diakses tanggal 17 Juli 2014.
  60. ^ "Ingaggiato dal Milan l'attaccante Gianmario Comi". asavellino.com (dalam Italia) (Associazione Sportiva Avellino 1912). 15 Juli 2014. Diakses tanggal 15 Juli 2014.
  61. ^ "Official: Matri joins Genoa on loan". acmilan.com (Associazione Calcio Milan). 11 Juli 2014. Diakses tanggal 11 Juli 2014.
  62. ^ "Grande colpo per l’attacco, arriva Oduamadi". fccrotone.it (dalam Italia) (Football Club Crotone). 8 August 2014. Diakses tanggal 20 August 2014.
  63. ^ "Andrea Petagna in nerazzurro". uslatinacalcio.it (dalam Italia) (Unione Sportiva Latina Calcio). 16 Juli 2014. Diakses tanggal 16 Juli 2014.
  64. ^ "Official A.C. Milan communication". acmilan.com (Associazione Calcio Milan). 7 August 2014. Diakses tanggal 7 August 2014.
  65. ^ "L'attaccante Gianmarco Zigoni è del Monza". acmonzabrianza.it (dalam Italia) (Associazione Calcio Monza Brianza 1912). 13 August 2014. Diakses tanggal 13 August 2014.
  66. ^ "Risoluzione accordi di partecipazione" (PDF). legaseriea.it (dalam Italia). Lega Nazionale Professionisti Serie A. Diakses tanggal 2 Juli 2014.
  67. ^ "Torna Simone Verdi". empolicalcio.net (dalam Italia) (Empoli Football Club). 15 Juli 2014. Diakses tanggal 17 Juli 2014.
  68. ^ a b Scott Murray; Paolo Bandini (27 May 2009). "Which clubs have retired shirt numbers?". The Guardian (London). Diakses tanggal 11 January 2010.
  69. ^ "Coaching staff season 2010/2011". acmilan.com. Associazione Calcio Milan. Diakses tanggal 25 January 2011.
  70. ^ "Associazione Calcio Milan". RomanianSoccer.ro. 2007-06-08.
  71. ^ http://www.acmilan.com/InfoPage.aspx?id=355
  72. ^ http://bola.kompas.com/read/2012/03/30/01314995/Berlusconi.Kembali.Pimpin.Milan
  73. ^ "Tutti gli allenatori rossoneri". ClubMilan.net. 2007-07-25.
  74. ^ Catatan rekor klub-klub sepakbola Italia - Wikipedia Bahasa Inggris
  75. ^ Boca Juniors equalized to 18 after obtaining their 4th Recopa Sudamericana on August 2008.
  76. ^ "Top 5 UEFA's Badge of Honour Winners". About.com. 2007-07-25.
  77. ^ "Maldini infinito: e sono 600" (dalam Italian). Gazzetta dello Sport. 14 May 2001. Diakses tanggal 14 January 2010.
  78. ^ "Maldini sets new Serie A record". BBC Sport. 25 July 2007.
  79. ^ "AC Milan". Channel4.com. 25 July 2007.
  80. ^ "Milano History and Records". Milanista Olympia. 25 July 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 January 2000.
  81. ^ Edwards, Piers (25 July 2007). "Unbeaten half-century for Ahly". BBC Sport. Diakses tanggal 13 November 2010.
  82. ^ "Milan top of the world!". Channel4.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 December 2007. Diakses tanggal 17 December 2007.
  83. ^ "Kaka joins Real Madrid in world record $89 million transfer". Inquisitr.com. 9 June 2009. Diakses tanggal 12 December 2010.
  84. ^ acmilan.com (27 April 2007). "BILANCIO IN ATTIVO". Diakses tanggal 1 July 2012.(In Italian)
  85. ^ acmilan.com (24 april 2008). "Il Milan approva il bilancio 2007". Diakses tanggal 1 July 2012.(In Italian)
  86. ^ acmilan.com (26 aprile 2009). "Bilancio 2008 approvato". Diakses tanggal 1 July 2012.(In Italian)
  87. ^ ansa.it (23 aprile 2009). "Milan: bilancio 2009 perdita 9,8 milioni". Diakses tanggal 1 July 2012.(In Italian)
  88. ^ acmilan.com (20 April 2011). "IL MILAN APPROVA IL BILANCIO 2010". Diakses tanggal 1 July 2012.(In Italian)
  89. ^ acmilan.com (20 April 2012). "IL MILAN APPROVA IL BILANCIO 2011". Diakses tanggal 1 July 2012.(In Italian)
  90. ^ "Real Madrid stays at the top". Deloitte UK. 2007-06-08.
  91. ^ "Football Team Valuations". Forbes. 2008-04-30.
  92. ^ "AC Milan announce Emirates Shirt Sponsor Deal". 14 February 2010.
  93. ^ "Betandwin, AC Milan Sign Sponsor Deal". CasinoCityTimes.com. 2007-07-25.
  94. ^ "Adidas Sign AC Milan and Real Madrid". SportBusiness.com. 2007-07-25.
  95. ^ "Unity of Intents". 14 January 2008.[pranala nonaktif]
  96. ^ Pengenalan mobil Superleague Formula AC Milan
  97. ^ "Doornbos joins Superleague series". Autosport. Diakses tanggal 2009-08-01.
  98. ^ "Superleague thrilled to add Pantano". Autosport. Diakses tanggal 2009-08-01.
  99. ^ Beer, Matt (2010-03-10). "Buurman gets AC Milan drive for 2010". autosport.com (Haymarket Publications). Diakses tanggal 2010-03-10.

sejarah | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all